GELORA.CO -Acara temu relawan bersama Joko Widodo di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu, yang disebut-sebut menghabiskan dana hingga Rp 100 miliar dinilai sebagai perubahan wajah politik sang presiden.

Analisis itu disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/11).

Jerry menjelaskan, tindak tanduk Jokowi yang menghadiri pertemuan relawan Gerakan Nusantara Bersatu bisa ditafsirkan sebagai sikap seorang kader yang tak lagi fokus pada gerakan partai politik (parpol) yang menaunginya, dalam hal ini PDI Perjuangan.

"Saya kira konsen politik dari Jokowi keluar rel," ujar Jerry.

Selain telah membelot dari semangat yang diusung PDIP, belakangan Jerry melihat Jokowi tak pernah menyatakan dukungan kepada Puan Maharani secara terbuka.

"Nama Puan tak pernah disebutnya sebagai capres yang akan didukungnya," tutur Jerry.

Di sisi yang lain, dana yang dikeluarkan untuk gelaran acara di SUGBK yang bertujuan untuk politik di barisan Jokowi, dinilai Jerry bertolak belakang dengan keadaan sosial di sejumlah daerah di Indonesia yang membutuhkan bantuan dari pemerintah.

"Duit 100 miliar dibuang sia-sia demi hasrat politik yang sudah di luar nalar," ucapnya.

"Janjinya membantu para korban gempa di Cianjur bakal tak kesampaian, sama persis janjinya saat bencana alam menerjang NTB. Sampai kini bantuan itu tak kunjung datang," demikian Jerry.