Sentimen
Positif (91%)
30 Nov 2022 : 13.45
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan, Biak

Tokoh Terkait

Sosialisasi 4 Pilar, MPR Bertemu 250 Etnis Tionghoa dari 8 Provinsi

30 Nov 2022 : 13.45 Views 3

Okezone.com Okezone.com Jenis Media: Nasional

Sosialisasi 4 Pilar, MPR Bertemu 250 Etnis Tionghoa dari 8 Provinsi

JAKARTA - MPR RI mengundang Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) untuk melaksanakan sosialisasi 4 Pilar sebagai wujud menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Ketua Panitia Sosialisasi 4 Pilar MPR RI Henry Husada menyebut bahwa peserta etnis Tionghoa yang hadir dalam acara tersebut sebanyak 250 orang dari 8 provinsi. Bahkan, kata Henry, ada peserta paling jauh yang berasal dari Biak, Provinsi Papua.

"Bersama ini saya selalu ketua panitia melaporkan bahwa sosialisasi 4 pilar ini dihadiri 250 peserta, yang target kami adalah 200, tapi betul betul luar biasa bisa hadir 250 plus yaa, yang berasal dari 8 provinsi, dan terjauh dari Biak, Provinsi Papua," kata Henry di Gedung Nusantara V, Komplek DPR-MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).

Suasana ruangan Nusantara V pun begitu kompak, peserta yang hadir didominasi dengan pakaian batik berwarna dasar merah. Tidak sedikit dari mereka mengenakan kebaya.

Baca juga: Bamsoet Apresiasi Polri dan BIN Amankan Konferensi Internasional Pembentukan Forum MPR Dunia

Selanjutnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyampaikan sambutannya dan disambut meriah oleh para peserta.

Baca juga: Lewat Sidang Paripurna, DPD Copot Fadel Muhammad dari Pimpinan MPR

Bambang mengatakan, bahwa setiap elemen bangsa dan negara harus diikutsertakan dalam menjaga kesatuan dan persatuan, tak terkecuali etnis Tionghoa.

Baca Juga: Peduli Pejuang Kanker, Donasi Rambut bersama Lifebuoy x MNC Peduli Tengah Berlangsung!

Pria yang akrab disapa Bamsoet itu menyebut, bahwa upaya merawat kemajemukan Indonesia harus berawal dari kesadaran bahwa keberagaman merupakan kekayaan yang mesti dijaga.

"Upaya merawat kemajemukan Indonesia harus kita pandai dengan sebuah kesadaran bahwa keberagaman yang kita miliki adalah fitrah kebangsaan," katanya.

"Kebersamaan sebagai bangsa harus ditopang dengan akar yang kuat agar tidak mudah digoyahkan," imbuhnya. 

Sentimen: positif (91.4%)