Sentimen
Negatif (80%)
30 Nov 2022 : 21.51
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Semarang, Cianjur, Solo

Luka-liku di tengah Bencana Gempa Cianjur, Warga Mengadu ke Ridwan Kamil

1 Des 2022 : 04.51 Views 3

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Luka-liku di tengah Bencana Gempa Cianjur, Warga Mengadu ke Ridwan Kamil

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM -- Indonesia tepatnya kota Cianjur dilanda musibah gempa bumi pada tanggal 21 November 2022 lalu dengan kekuatan magnitudo 5,6. Gempa Cianjur menyebabkan lebih dari 327 meninggal dunia.

Hingga tanggal 29/11/2022, BPBD Cianjur mencatat akibat gempa Cianjur 83.747 rumah rusak, dan pengungsi 108.720 dengan 16 kecamatan dan 169 desa yang terdampak.

Isu dari mulainya terjadinya gempa Cianjur hingga saat ini terus bermunculan, dari pungli, tarik mundurnya para relawan, kurang merata, bahkan yang tidak terdampak pun meminta sembako dan baru-baru ini soal agama.

Warga yang tidak tahu apa-apa lantas terkejut dan sangat disayangkan atas kejadian tersebut, mengingat mereka sangat butuh bantuan ditengah situasi yang begitu berat.

Baca Juga: Pengusaha Serius Kembangkan Pengolahan Limbah Medis, Dinkes Jabar Siap Beri Pendampingan

Dilansir dari unggahan Instagram, Ridwan Kamil mengatakan, pendistribusian bantuan terkendala akibat macet total karena jalanan desa yang sempit.

“Jalanan desa di zona bencana yang sempit rata-rata 4-6 m menjadi macet total setiap pagi sampai sore. Belum pada parkir di pinggir jalan yang memang sudah sempit, sehingga evakuasi korban dan distribusi kepada para pengungsi menjadi sering terkendala dan sangat lama,” tulis Emil dalam unggahan Instagramnya

Emil mengimbau, agar efisien dan tertib cukup memakai mobil bantuan seperlunya tim perwakilan atau dititipkan ke organisasi relawan yang resmi.

“Semoga dengan hati yang berempati, batin yang bijak, dan pikiran yang jernih, imbauan ini bisa dipahami,” lanjutnya.

Baca Juga: Intip Prediksi Skor dan Susunan Pemain Kroasia vs Belgia, Akankah Kevin De Bruyne Cs Tersingkir?

Selain itu, seorang warga Cianjur yang terkena dampak bencana tersebut mencurahkan hatinya kepada Gubernur Jawa Barat, ketika banyak isu yang berkembang ditengah bencana melanda.

“Di salah satu akun gosip, dalam kolom komentar banyak sekali komentar negatif tentang Cianjur, tentang penjarahan bantuan, tentang logo agama lain yang dicabut, tapi tendanya dipakai dan lain lain,” tulis @crvrlyxx_

Ia tidak membenarkan apa yang dilakukan oknum tersebut, namun dirinya merasa sakit hati atas isu yang berkembang ini.

“Saya pribadi tidak membenarkan apa yang mereka lakukan, tapi kami sakit hati dengar komentar negatif itu, karena tidak semua warga Cianjur begitu,  Pak, tapi yang kena dampa dan mental kami semua warga Cianjur,” tulisnya.

Lanjutnya ia menjelaskan, situasi seperti ini alangkah baiknya mendengar dan membaca sesuatu yang positif di tengah butuhnya bantuan.

Baca Juga: Bandung, Solo dan Semarang Migrasi Siaran Analog, Jumat Sudah TV Digital

“Tapi sekarang malah jadi tambah down, untung saja orang tua saya gak pakai sosmed, Pak. Kalau pakai, orang tua saya juga bakalan sakit hati dan down juga mungkin ya Pak, dan meminta tolong untuk membantu meminimalkan opini negatif tentang kota Cianjur, agar merasa bangkit kembali,” tulisnya.

Selanjutnya dari warga lokal yang mendadak jadi relawan, Rizal Bazai pun mengalami keresahan hal serupa imbas dari isu berkembang ditengah bencana melanda.

“Sebisa dan semampu kami tetap berbagi, entah berapa minggu lagi, bahkan mungkin tahun? Tak usah khawatir, kami masih tangguh, bahkan mungkin lebih dari itu. Kami tetap saling menguatkan satu sama lain, meskipun terkadang ada gesekan,” tulis keluh @rizalbazai

Rizal pun mengatakan, isu yang beredar membuat dirinya tetap terus berusaha menjalaninya sebaik mungkin meskipun ada oknum yang berkesempatan dibalik kesempitan.

Baca Juga: Benarkah Rasa Tolong Menolong dan Solidaritas Makin Tercipta di Lingkunga Pesantren?

“Teruntuk siapa pun, relawan, keluarga, kawan bahkan mungkin lawan, yang sudah datang dan terlibat untuk kebaikan Cianjur, terima kasih sudah berkenan datang ke kota kami, tidak ada pembeda di antara kita, yang ada hanya tetap merawat kebaikan.” (Irvan Rizki Maulana)

 

Sentimen: negatif (80%)