Sentimen
Positif (72%)
30 Nov 2022 : 13.40
Tokoh Terkait

Upaya BPNB DIY Tingkatkan Minat Baca Anak Lewat Augmented Reality

30 Nov 2022 : 13.40 Views 2

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Upaya BPNB DIY Tingkatkan Minat Baca Anak Lewat Augmented Reality

JawaPos.com – Beragam buku cerita bergambar diterbitkan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY menggunakan augmented reality atau realitas berimbuh. Lewat penggunaan teknologi digital tersebut, anak-anak dapat membaca buku dengan pengalaman realitas yang lebih nyata.

Ada empat buku cerita bergambar terbitan BPNB DIY yang menggunakan teknologi augmented reality. Penggunaan teknologi tersebut mulai dicoba sejak tahun ini. Tujuan program tersebut adalah lebih meningkatkan minat anak untuk mengetahui dan mempelajari cerita rakyat budaya Jawa.

Keempat judul buku tersebut yakni Pangeran Sambernyawa, Dewi Sri Tanjung, Rara Anteng dan Jaka Seger, serta Joko Linglung Mencari Jalan Pulang. Kuasa Pengguna Anggaran BPNB DIY Dra. Dwi Ratna Nurhajarini, M.Hum. menyebut bahwa penerbitan buku cerita bergambar sebagai cara pihaknya melestarikan nilai-nilai budaya yang ada.

“Cerita-cerita rakyat itu termasuk bagian dari Objek Pemajuan Kebudayaan. Cerita rakyat bersifat tak benda, sehingga harus terus dilestarikan dan disesuaikan dengan perkembangan teknologi yang ada,” jelasnya, Selasa (22/11/2022).

Ratna menjelaskan dalam penerbitan buku ini terlebih dahulu dilakukan riset yang komprehensif. “Agar cerita yang disampaikan dalam buku cerita gambar maupun augmented reality tidak salah, jadi risetnya cukup maksimal,” ujarnya.

BPNB DIY sudah rutin menerbitkan buku cerita bergambar sejak 2019. “Pada tahun-tahun sebelumnya kami membuat juga tapi belum dilengkapi augmented reality. Ini kami tingkatan inovasinya agar anak-anak semakin menggemari pelestarian budaya,” imbuhnya.

Pamong Budaya Ahli Madya, Ernawati Purwaningsih, S.Si., M.Sc., yang mengkoordinasi penerbitan tersebut menjelaskan bahwa selain cerita rakyat, tema yang diambil juga terkait tokoh sejarah. “Buku ini kami kirimkan ke berbagai perpustakaan, sekolah, dan tempat anak lainnya agar bisa dimanfaatkan dengan baik,” jelasnya, Selasa siang.

Selain bentuk fisik, jelas Erna, buku juga dapat dimiliki secara lunak dengan mengunduhnya di laman BPNB DIY. “Tujuannya agar literasi terkait kebudayaan juga tumbuh di kalangan anak-anak,” ujarnya.

BPNB DIY sendiri sejak 1 November 2022 telah melebur menjadi Balai Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah X. Baik Ratna maupun Erna berharap program penerbitan buku cerita bergambar dapat terus dilakukan. “Karena ini program yang strategis dalam pelestarian budaya terutama yang sasarannya anak-anak,” kata Erna.

 

Editor : Mohamad Nur Asikin

Sentimen: positif (72.7%)