Sentimen
Informasi Tambahan
Hewan: Domba
Kab/Kota: Senayan, Serang
Tokoh Terkait
Penjelasan Relawan soal Video Minta Jokowi Tempur Lawan Kubu yang Serang Pemerintah
Merdeka.com Jenis Media: Nasional
Merdeka.com - Beredar video memperlihatkan percakapan antara relawan Jokowi yang juga Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Ramdhani dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Percakapan diduga saat acara relawan Jokowi bertajuk Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Sabtu (26/11) lalu.
Dalam video tersebut, Benny tampak menyampaikan beberapa aspirasi ke Jokowi. Salah satunya soal tindakan yang harus diambil ke pihak disebutnya sebagai lawan.
"Kita ini pemenang pak, Pilpres (Pemilu Presiden), kita ini besar, tapi serangan lawan ini masih terus," kata Benny kepada Jokowi, dalam video yang dikutip Senin (28/11).
Kemudian, tampak Benny menyarankan agar dilakukan amplikasi atau menyebarkan lagi informasi seputar program dan keberhasilan pemerintah. Benny mengaku gemas atau geregetan untuk melakukan perlawanan.
"Kalau mau tempur lapangan kita lebih banyak. Kalau bapak enggak mengizinkan kita tempur di lapangan melawan mereka, maka penegakan hukum yang harus," tegasnya.
"Penegakan hukum bagaimana?" tanya Jokowi.
Dia kemudian mencontohkan pihak-pihak yang selama ini mencemarkan nama baik, menyerang pemerintah, mengadu domba, menghasut dan yang menyebarkan kebencian. Perilaku semacam inilah yang menurutnya pantas untuk dilakukan penegakan hukum.
"Karena ketika tidak, kami hilang kesabaran, ya sudah kami lawan mereka di lapangan misalnya," ucap Benny.
Saat dikonfirmasi terkait video yang beredar, Benny menjelaskan pernyataannya melawan di lapangan atau turun bertujuan mendorong agar penegakan hukum dapat di jalan dengan baik.
"Itu hanya sebagai gambaran ilustrasi bahwa, pertama kalau penegakan hukum tidak jalan, kegemesan dan kemarahan kita itu kan bisa dilakukan dengan cara tadi, masa kita tidak bisa di turun ke jalan? Itu hanya pesan saja tapi yang kita dorong, kuncinya penegakan hukum," kata Benny, kepada wartawan, di Kompleks Senayan, Jakarta, Senin (28/11).
Pernyataan itu dia lontarkan karena menilai serangan terhadap pemerintahan tak pernah berhenti pascapilpres 2019. Padahal, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang merupakan rival dari Jokowi sudah legowo dan menerima kekalahan dengan dengan bergabung bersama Jokowi di pemerintahan saat ini.
"Enggak boleh lah negara ini dengan mimpi ya 275 juta anak-anak biar lebih maju, dirusak oleh sekelompok orang yang tidak pernah move on kemudian memelihara dendam yang diformalin kemudian terus berupaya menjatuhkan pemerintah dengan cara yang sesat," ucapnya.
Kendati demikian, dia menyebut video yang tersebut bukanlah video secara utuh. Sebab, apa yang dia usulkan direspons dengan bijak oleh Jokowi.
Jokowi, katanya, meminta agar lebih sabar dalam menghadapi serangan-serangan yang dialamatkan pada pemerintah saat ini.
"Apa yang disampaikan presiden kemarin, enggak ada tuh di videonya. Presiden selalu mengatakan, jangan saya minta sabar, saya saja sebagai presiden bisa sabar," ucapnya.
"Kurang hebat apa Presiden kita ini, udah dicaci maki, dihinakan hal-hal yang bersifat pribadi, dituduh anak PKI. Tapi seberapa banyak mereka yang diseret dan disentuh hukum, padahal semua bisa disentuh dengan hukum," katanya.
Itu sebabnya, dia sangat berharap penegak hukum merespons hal-hal yang terjadi dengan baik.
"Jadi penegakan hukumnya clear, itu yang kami dorong dari pada kita yang turun ke jalan karena kalau kita turun ke jalan kita lebih bisa sebagai pemenang, tapi belum kita lakukan, kita hanya ingin memberi pesan saja," tutup Benny. [lia]
Baca juga:
Relawan Jokowi Balas Sindiran Sekjen PDIP: Bukan ABS, Tapi Asal Rakyat Senang
Ditanya Ciri Pemimpin Berambut Putih, Ganjar: Kalau Mau Potong Saya Tunjukin Salonnya
Sentimen: negatif (94.1%)