Jurubicara Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), Tian Junli menuturkan kapal AS itu secara ilegal menyusup ke dekat perairan dekat Kepulauan Spratly pada Selasa (29/11).

"Tindakan militer AS sangat melanggar kedaulatan dan keamanan China," ujar Tian, seperti dikutip ABC New.

Tian menyebut aksi kapal AS itu telah memicu risiko keamanan. Itu juga menjadi bukti upaya hegemoni AS dalam navigasi dan militerisasi Laut China Selatan.

"Pasukan militer China akan tetap waspada," tegas Komando Teater Selatan PLA di akun media sosial WeChat.

China mengklaim hampir seluruh Laut China Selatan, yang menjadi salah satu faktor yang menyulut buruknya hubungan dengan Washington.

AS menolak apa yang disebutnya sebagai klaim teritorial China yang melanggar hukum di Laut China Selatan. Alhasil sebagai unjuk kekuatan, kapal perang AS telah melewati Laut China Selatan dengan frekuensi yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir.