Sentimen
Positif (72%)
28 Nov 2022 : 20.00
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan

Dinamika Laut China Selatan Meningkat, Yudo Margono Diminta Maksimalkan Kogabwilhan

29 Nov 2022 : 03.00 Views 3

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Dinamika Laut China Selatan Meningkat, Yudo Margono Diminta Maksimalkan Kogabwilhan


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas mendorong Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memaksimalkan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan).

Hal ini disampaikan Anton berkaitan dengan penunjukan Yudo oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022.

Baca juga: Pratikno Ungkap Rotasi Matra Salah Satu Perimbangan Jokowi Pilih Yudo Jadi Calon Panglima TNI

Anton mengatakan, Kogabwilhan perlu diperkuat sebagai bentuk respons atas meningkatnya dinamika Laut China Selatan dan Asia Timur.

"Mengingat terus meningkatnya dinamika di kawasan Laut Cina Selatan dan Asia Timur, ada baiknya Yudo untuk memperkuat interoperabilitas Kogabwilhan," kata Anton dalam keterangan tertulis, Senin (28/11/2022) sore.

Sebagai informasi, sebelum menduduki posisi KSAL, Yudo lebih dulu memegang tongkat komando Panglima Kogabwilhan I. Satuan ini berada di bawah komando Panglima TNI.

Secara organisasi, Kogabwilhan terbagi tiga sektor, yakni Kogabwilhan I, Kogabwilhan II, dan Kogabwilhan III.

Anton mengatakan, sebagai mantan Panglima Kogabwilhan I, Yudo sedikit banyak memahami tantangan yang dihadapi komando utama operasi (kotamaops) TNI.

"Untuk itu, penguatan interoperabilitas dan penggunaan kekuatan gabungan TNI menjadi penting untuk meningkatkan kesiapan angkatan bersenjata menghadapi eskalasi ancaman, dinamika sengketa atau pendadakan strategis maritim," terang dia.

Di sisi lain, Anton mendorong Yudo dapat merealisasikan kebijakan terkait perubahan pendekatan dalam menangani konflik di Papua.

Baca juga: Jokowi Usulkan Yudo Margono Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Mekanisme Selanjutnya di DPR

Menurutnya, reorientasi militer di Papua dan Papua Barat hingga kini masih belum terlihat dengan jelas, dan kebijakan ini merupakan batu uji krusial untuk panglima mendatang.

"Perubahan kebijakan di Papua penting karena memang masalah ini belum mendapatkan perubahan secara signifikan dan isu Papua adalah yg masih menjadi problem keamanan nasional yang signifikan," katanya.

"Di sisi lain, kejelasan bagaimana pendekatan non-kekerasan dan reorientasi militer pasca-DOB di Papua menjadi penting mengingat sejauh ini yang muncul adalah kabar burung terkait rencana penambahan sejumlah komando teritorial di Bumi Cenderawasih," imbuh dia.

Sebelumnya, Ketua DPR RI Puan Maharani telah mengumumkan nama Yudo menjadi calon Panglima TNI.

"Saya akan mengumumkan bahwa nama yang diusulkan oleh presiden untuk menggantikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa adalah Laksamana TNI Yudo Margono, Kepala Staf Angkatan Laut, yang menjabat KSAL saat ini," ujar Puan dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (28/11/2022).

Baca juga: Perjalanan Karier Yudo Margono, Anak Petani Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Puan mengatakan Yudo diterima oleh DPR untuk mengikuti mekanisme pemilihan Panglima TNI yang berlaku.

Selanjutnya, Yudo akan segera menjalani fit and proper test di Komisi I DPR, sebelum disetujui dalam rapat paripurna.

-. - "-", -. -

Sentimen: positif (72.7%)