Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Rambutan
Program Ketapang Desa di Lebak Dinilai Tidak Efektif, Budidaya Ikan Patin dan Bibit Kayu Jadi Bahasan Serius
Poros.id Jenis Media: Regional
POROS.ID - Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan Desa tahun 2022 di Kabupaten Lebak dinilai tidak serius, akibatnya pelaksanaan program menjadi tidak efektif
Hal itu diungkapkan Ketua Badak Banten Perjuangan (BBP) Kabupaten Lebak, Erot Rohman, pada acara diskusi publik Forum Kopi Pahit (FKP) Lebak Selatan "Efektivitas Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan Desa Tahun 2022" yang digelar di Teras Cafe, Malingping, Kabupaten Lebak.
Erot mengungkap beberapa jenis kegiatan Ketapang Desa yang menurutnya tidak efektif, diantaranya budidaya ikan patin dan penanaman bibit kayu seperti durian, rambutan, kelapa, albasiah atau jengjeng dan mangga
Terkait budidaya ikan patin, terang Erot, selain pengelolaan yang kurang maksimal, juga menurutnya jenis ikan tersebut masih asing di kalangan masyarakat
"Ikan patin di Lebak masih belum banyak orang yang tahu, selain itu dari sisi pengelolaan pun belum maksimal. Kami banyak menemukan desa yang gagal mengelola patin, ikannya banyak yang mati. Ketika program ketahanan pangan ini gagal, maka yang rugi adalah daerah, yang rugi negara dan yang paling rugi adalah masyarakat," papar Erot.
Diskusi Publik Efektivitas Pelaksanaan Program Ketahanan Pangan Desa Tahun 2022 (Poros)
Selain itu, lanjut Erot, pelaksanaan program Ketapang desa pada kegiatan infrastruktur dan bibit kayu pun menurutinya masih ditemukan yang belum efektif
"Kedua bibit pepohonan atau kayu, ada desa desa yang bibitnya sudah mati juga, kenapa bisa mati, karena bibitnya juga jelek. Selain itu pelaksanaan infrastruktur, ditemukan ada pembangunan yang jauh dari lahan pertanian. Itu disinyalir tidak termasuk pada penunjang ketahanan pangan," imbuhnya.
Atas kondisi itu, Erot melihat bahwa pelaksanaan program Ketapang Desa di tahun pertama ini masih banyak yang tidak efektif. Hal itu menurutnya akibat pada pelaksanaannya yang masih belum serius
Sentimen: negatif (64%)