Sentimen
Negatif (96%)
25 Nov 2022 : 15.18
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Duren Tiga, Serang

Kasus: pembunuhan, penembakan

Tokoh Terkait
Brigadir Yosua Hutabarat

Brigadir Yosua Hutabarat

Dulu Tunduk Kini Serang Balik Ferdy Sambo, Ridwan Soplanit Ngaku Di-prank hingga Karir Hancur

25 Nov 2022 : 15.18 Views 2

Suara.com Suara.com Jenis Media: News

Dulu Tunduk Kini Serang Balik Ferdy Sambo, Ridwan Soplanit Ngaku Di-prank hingga Karir Hancur

Suara.com - Mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta AKBP Ridwan Soplanit merupakan salah satu orang yang mendatangi  rumah Ferdy Sambo usai peristiwa penembakan terhadap Brigadir J pada 8 Juli 2022 lalu.

Karena itulah Ridwan Soplanit menjadi salah satu saksi yang cukup penting dalam kasus ini. Ridwan Soplanit pun menjadi saksi dalam sidang obstruction of justice pembunuhan Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J. Buntutnya, karir Ridwan Soplanit pun dimutasi dari Kepala Satuan Reserse dan Kriminal menjadi bagian Pelayanan Markas.

Dalam kesaksiannya, Ridwan kerap mengungkap beberapa hal yang mengejutkan dan terkesan menyerang balik Ferdy Sambo.

Apa saja kesaksian Ridwan Soplanit tersebut? Berikut ulasannya.

Baca Juga: Kodir PRT Ferdy Sambo Beri Keterangan yang Bikin Hakim Bingung: Pangkat Tinggi Pasang CCTV?

Lihat ekspresi Ferdy Sambo usai habisi Brigadir J  

AKBP Ridwan Soplanit dipanggil oleh salah satu ART Ferdy Sambo, yakni Kodir untuk ke rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli 2022.

Sesampainya disana, Ridwan mengaku melihat Ferdy Sambo berdiri sambilmenahan emosi di samping jasad Brigadir J.

Hal itu ia sampaikan ketika bersaksidi PN Jakarta Selatan pada Kamis (3/11/2022). Ia mengatakan, saat itu ia melihat mata Ferdy Sambo berkaca-kaca seperti sedang menahan tangis.

Tak hanya itu, Ridwan juga melihat Sambo marah sambil memukul-nukul tembok untuk melampiaskan emosinya.

Baca Juga: Rekening Mendiang Brigadir J yang Mendadak Diblokir PPATK Timbulkan Pertanyaan

"Sambil ngobrol tangan kanannya menepuk ke arah tembok dengan keras kemudian kepalanya nyandar di tembok.

Sentimen: negatif (96.2%)