M Sahlan | Minggu, 27/11/2022 16:17 WIB

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto

Jakarta, Jurnas.com - Gerakan para relawan Jokowi yang membuat manuver Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno mendapat tanggapan miris dari Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

"Saya pribadi sangat menyesalkan adanya elit relawan yang dekat dengan kekuasaan, lalu memanfaatkan kebaikan Presiden Jokowi sehingga menurunkan citra Presiden Jokowi," ujar Hasto pada Minggu (27/11/2022).

Hasto menilai, Gerakan Nusantara Bersatu yang dibuat oleh ribuan anggota dari sejumlah relawan itu justru membuat kehebatan sosok Presiden Jokowi menguap.

"Kehebatan kepemimpinan Presiden Jokowi di acara G20 yang membanggakan di dunia, dan rakyat Indonesia, lalu dikerdilkan hanya urusan gegap gempita di GBK," lanjut Hasto.

Politikus asli Yogyakarta itu menyebut kepemimpinan Presiden Jokowi yang sudah going global dan menjadi inspirasi dunia, direduksi dengan cara-cara yang tidak elegan.

"Sepertinya elit relawan tersebut mau mengambil segalanya, jika tidak dipenuhi keinginannya mereka mengancam akan membubarkan diri, tetapi jika dipenuhi elit tersebut melakukan banyak manipulasi," ujarnya.

Hasto juga mengatakan banyak sekitar Presiden Jokowi yang kurang paham, bahwa elit relawan tersebut kumpulan berbagai kepentingan.

Padahal seharusnya, lanjut Hasto, menyangkut urusan bangsa dan negara, apalagi pemimpin ke depan merupakan persoalan bersama yang harus dijawab dengan jernih, penuh pertimbangan, dan harus menjawab jalan kejayaan bagi bangsa dan negara Indonesia.

"Apa yang terjadi dengan acara Nusantara Bersatu, menjadi pelajaran politik yang sangat penting, terlebih di dalam cara mobilisasi tersebut, sampai dilakukan cara-cara menjanjikan sesuatu yang tidak sehat," ungkap Hasto.

Lebih jauh atas nama Sekjen PDI Perjuangan, Hasto menghimbau kepada ring satu Presiden Jokowi agar tidak bersikap asal bapak senang (ABS), dan benar-benar berjuang keras bahwa kepemimpinan Pak Jokowi yang kaya prestasi sudah on the track.

"Bahkan prestasi Pak Jokowi itu untuk bangsa Indonesia dan dunia, bukan untuk kelompok kecil yang terus melakukan manuver kekuasaan," tuntas Hasto.