Tim Brimob, polisi udara, dan Divisi TIK Polri melakukan pencarian wilayah terisolir yang diduga terdapat tenda pengungsian sementara. Pencarian lokasi tersebut melalui pengerahan personel ke hutan dan patroli drone.

Koordinator Tim SAR Vertical Rescue Satlat Korps Brimob Polri, Kombes Rantau, menjelaskan pengerahan delapan personel dengan dua drone dilakukan mulai sore ini (26/11). Pengerahan patroli drone itu dilakukan kedua kalinya.

Koordinator Tim SAR Vertical Rescue Satlat Korps Brimob, Kombes Rantau Isnur Eka menjelaskan, tim khusus tersebut terdiri dari delapan personel dan dua drone. Penelusuran dengan cara demikian pun sudah dilakukan dua kali.

Rantau menjelaskan, setelah menemukan lokasi pengungsian warga, tim khusus tersebut bakal langsung melaporkan kepada anggota Brimob di posko, kemudian dikirimkan beberapa personel ke lokasi melalui jalur darat dan berjalan kaki.

"Jadi kami mengirim tim kecil ini menggunakan helikopter dan mereka membawa drone untuk masuk ke shelter pengungsian warga yang tidak bisa diakses roda dua dan roda empat," tuturnya di Cianjur, Sabtu (26/11).

Menurut Rantau, tim khusus tersebut bakal terus mencari lokasi pengungsian warga terisolir selama satu minggu. Pencarian dilakukan di wilayah yang didapat dari informasi warga.

"Kita sudah membawa bekal untuk enam hari perjalanan," ujarnya.

Berdasarkan data yang masuk, kata Rantau, hingga kini masih terdapat tiga desa terisolir yang hanya bisa diakses dengan helikopter. Warga setempat di tiga desa itu juga mendirikan tenda sementara dengan penerangan menggunakan petromak.