Sentimen
Negatif (99%)
27 Nov 2022 : 08.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur, Kalideres

Kasus: mayat

Temuan Feses Jadi Petunjuk Baru Misteri Kematian Keluarga di Kalideres

27 Nov 2022 : 08.20 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Temuan Feses Jadi Petunjuk Baru Misteri Kematian Keluarga di Kalideres

PIKIRAN RAKYAT - Polisi menemukan temuan baru yang menjadi petunjuk dalam mengungkap misteri kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.

Polda Metro Jaya bersama dengan kedokteran forensik pun saat ini tengah meneliti empat jasad keluarga hasil autopsi yang ditemukan tewas tersebut.

Salah satu hal yang diteliti oleh tim kedokteran forensik adalah feses yang ditemukan di tubuh korban dari keluarga tersebut.

“Sebagai contoh ya kemarin berdasarkan keterangan kedokteran forensik, kami menemukan feses,” kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi kepada wartawan, Kamis, 24 November 2022.

Dia menuturkan bahwa temuan tersebut saat ini tengah diteliti lebih lanjut untuk dirangkai menuju sebuah kesimpulan nanti.

Baca Juga: Sebut Orang Kaya yang Pakai BPJS Kesehatan Bebani Negara, Pemerintah Libatkan Asuransi Swasta

Akan tetapi, Hengki Haryadi tidak menjelaskan lebih lanjut perihal temuan tersebut karena kedokteran forensik masih memerlukan waktu.

Temuan tersebut untuk mengetahui apakah praduga soal mati karena kelaparan dapat dibenarkan, atau untuk membantahnya.

“Apakah arti dari pada temuan autopsi itu, nanti ahli yang akan memenjelaskan. Mungkin bisa mengungkap ataupun justru mematahkan mungkin praduga selama ini kita tidak tahu juga,” tutur Hengki Haryadi, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News.

Sebelumnya, Polisi menemukan fakta bahwa Dian Febbyana (42), anak di keluarga tewas 'mengering' itu disebut tetap merawat ibunya, Renny Margaretha (68) meski telah menjadi mayat sejak Mei 2022.

Dian, yang juga jadi salah satu korban meninggal dalam kasus janggal itu diketahui rutin menyisir rambut dan memberi minum susu pada sang ibu.

Keterangan tersebut diambil dari kesaksian seorang pegawai koperasi simpan pinjam. Saksi tersebut menegaskan Renny telah meninggal dunia saat dia berkunjung ke rumah itu pada Mei 2022.

Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menjelaskan kronologi saksi bersangkutan saat melihat mayat Renny terbujur di kamar tidurnya.

Hengki menjelaskan, niat awal pegawai koperasi itu datang ke rumah korban ialah untuk memeriksa sertifikat rumah yang akan digadaikan salah satu korban, Budiyanto Gunawan (69).

Baca Juga: Dua Mantan Anak Buah Ferdy Sambo Mangkir dari Persidangan, Hakim: Selanjutnya Hadirkan Secara Paksa!

Dari pengakuan si pegawai koperasi, sejak awal melangkah masuk ke dalam rumah, dirinya memang sudah mencium bau busuk yang menyengat.

"Kemudian, ditanyakan Ibu Renny ada di mana, 'sedang tidur di dalam' (kata anaknya, Dian). Kemudian pegawai ini minta diantarkan masuk ke dalam kamar, begitu kamar dibuka, pegawai masuk, menyeruak bau lebih busuk lagi," kata Hengki, Senin, 21 November 2022.

Di dalam kamar, pegawai koperasi itu mencium bau busuk yang semakin kuat. Namun putri Renny, Dian Febbyana (42) dengan santai meminta si pegawai koperasi untuk tak menyalakan lampu.

Dian saat itu berdalih ibunya sedang tertidur pulas dan sensitif terhadap cahaya sehingga lampu di kamar harus terus padam.

Kendati awalnya menurut pada instruksi Dian, pegawai koperasi makin merasa janggal saat mencoba membangunkan Renny Margaretha, sebab badannya terasa benyek atau lunak.

Baca Juga: Bupati Cianjur Menangis Pilu, Diduga karena Melihat Banyak Korban Gempa Berdatangan ke RSUD

Lantaran curiga, tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi itu menghidupkan flash handphone-nya, sehingga tampak lah kondisi Renny yang telah menjadi mayat.

"Pada saat dibangunkan untuk cek sertifikat ini, dipegang-pegang ini agak gembur, agak curiga tanpa sepengetahuan Dian, pegawai koperasi simpan pinjam itu menghidupkan flash HP-nya, begitu dilihat langsung yang bersangkutan teriak takbir 'Allahu Akbar ini sudah mayat'," ujar Hengki.

Saat hendak pergi meninggalkan rumah karena ketakutan, pegawai tersebut mengaku ditahan oleh ipar Renny, Budiyanto untuk kemudian diwanti-wanti agar tidak melapor kepada siapapun.

Di sisi lain, Hengki melanjutkan keterangan saks bahwa Dian sang anak bersikeras ibunya masih hidup pada saat itu.

"Jawaban dari Dian 'ibu saya masih hidup, tiap hari masih saya berikan minum susu, saya sisir dan rambutnya rontok semua'," kata Hengki. ***

Sentimen: negatif (99.9%)