Sentimen
Tokoh Terkait
Rakyat Butuh Calon Panglima TNI Cakap Manajerial dan "Low Profile"
Kompas.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang memasuki masa pensiun pada 21 Desember 2022 mendatang diharapkan punya mengedepankan pemikiran strategis dan tidak terseret dalam hal-hal yang bersifat politis.
"Kita butuh sosok panglima TNI yang kuat secara manajerial, punya kemampuan berpikir strategis dan membangun komunikasi sosial, namun tetap low profile terutama dalam hal-hal yang bersifat politis," kata Peneliti Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) bidang militer dan pertahanan Khairul Fahmi, seperti dikutip dari Kompas TV, Jumat (25/11/2022).
Baca juga: Soal Isu KSAL Ditunjuk Jadi Panglima TNI, Wapres: Tunggu Saja
Menurut Fahmi, sejumlah agenda prioritas Jenderal Andika adalah program yang diharapkan berkelanjutan seperti modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) hingga kesejahteraan prajurit.
Selain itu, Panglima TNI berikutnya juga diharapkan bisa membangun kesadaran dan kepatuhan pada hukum, serta memastikan semua aktivitas militer didasarkan pada ketentuan perundangan.
Fahmi mengatakan, Panglima TNI selanjutnya juga mesti mengembangkan kerja sama ketiga matra.
"Pengembangan interoperabilitas dari ketiga matra, peningkatan profesionalitas dalam pembinaan karir prajurit, penyelesaian masalah kekerasan yang tidak patut, serta masalah-masalah akut dan kronis lainnya," ujar Fahmi.
Baca juga: Prabowo Optimistis KSAL Yudo Mampu Emban Jabatan Panglima TNI
Menurut Fahmi, Panglima TNI selanjutnya juga harus bersikap terhadap pelibatan prajurit atau perwira aktif di berbagai hal yang di luar tugas pokok menurut Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI.
"Jadi, panglima TNI yang baru nantinya harus meneruskan hal-hal baik yang terkait dengan upaya membangun TNI yang tangguh, mumpuni dan profesional. Tentunya tetap dengan mempertimbangkan aspek-aspek strategis terkait potensi ancaman dan dinamika lingkungan strategis," ucap Fahmi.
Fahmi juga menyinggung persoalan Papua dan pembangunan pertahanan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur yang harus menjadi perhatian Panglima TNI berikutnya.
Menurut informasi yang dihimpun, kandidat terkuat calon Panglima TNI yang akan diajukan Presiden Jokowi ke DPR adalah Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono.
Baca juga: Sepanjang Sejarah, Baru Ada 2 Panglima TNI Berasal dari TNI AL, Ini Sosoknya...
Diperkirakan Yudo akan diajukan Presiden Jokowi kepada DPR buat menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang bakal pensiun pada 21 Desember 2022 mendatang.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar menyampaikan bahwa DPR akan menerima surat presiden (surpres) pergantian Panglima TNI pada Senin (28/11/2022) lebih kurang pukul 10.30 WIB.
Indra beralasan, Surpres itu harus diterima secara resmi oleh Ketua DPR.
Akan tetapi, Puan pada hari ini sedang berada di luar negeri.
Baca juga: Sosok KSAL Yudo Margono, Calon Kuat Panglima TNI dari Keluarga Petani
"Karena Ibu Puan masih memimpin delegasi Indonesia pada sidang parleman ASEAN atau AIPA (43th General Assembly of ASEAN Interparliamentary) di Kamboja," kata dia.
Ia juga mengatakan, mundurnya jadwal pengiriman surpres ke DPR tidak akan mengganggu mekanisme proses pergantian Panglima TNI di DPR.
"Dan itu berdasarkan aturan tidak menyalahi aturan-aturan yang ada," ucap dia.
(Penulis : Nicholas Ryan Aditya | Editor : Icha Rastika)
-. - "-", -. -Sentimen: positif (96.9%)