Sentimen
25 Nov 2022 : 23.02
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Ngawi, Sragen
Santri Ponpes Tamirul Islam Sragen Tewas Dianiaya Seniornya
26 Nov 2022 : 06.02
Views 3
Medcom.id Jenis Media: News
Ngawi: Pondok Pesantren Ta’mirul Islam mengakui salah satu santrinya DWW, 14, asal Kecamatan Kedunggalar, Ngawi, tewas dianaiaya seniornya. Pihak Ponpes menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada kepolisian.
"Kami tidak memungkiri terkait adanya dugaan tindakan kekerasan yang berujung pada wafatnya santri kami, Daffa Washif Waluyo. Kronologis kejadian kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," kata Pimpinan Ponpes Ta’mirul Islam Ngawi Muhammad Halim, Kamis, 24 November 2022.
Terkait motif di balik dugaan kekerasan ini, pihak Ponpes menyerahkan kepada pihak berwajib. Sementara terduga pelaku saat ini sudah dikembalikan ke orang tuanya.
"Dan selanjutnya kami akan tetap bekerja sama dengan kepolisian terkait penyelesaian masalah ini,” ujarnya.
Halim menyampaikan permohonan maaf sekaligus bela sungkawa atas meninggalnya korban. Pihak ponpes berharap agar kekerasan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Wafatnya almarhum merupakan duka cita dan kesedihan yang mendalam bagi seluruh elemen pondok,” kata Halim.
Halim menegaskan kekerasan di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam dalam bentuk apapun, baik untuk menegakkan disiplin ataupun pemberian hukuman dilarang. Adapun kekerasan yang terjadi dilakukan oleh oknum tanpa mengindahkan imbauan pesantren.
Pihak Ponpes akan mengikuti setiap proses hukum yang ada bersama dengan keluarga almarhum dan aparat kepolisian. Halim menyebut telah ada pemeriksaan dan penyelidikan oleh Kepolisian Resor Sragen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
"Kami tidak memungkiri terkait adanya dugaan tindakan kekerasan yang berujung pada wafatnya santri kami, Daffa Washif Waluyo. Kronologis kejadian kami serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian," kata Pimpinan Ponpes Ta’mirul Islam Ngawi Muhammad Halim, Kamis, 24 November 2022.
Terkait motif di balik dugaan kekerasan ini, pihak Ponpes menyerahkan kepada pihak berwajib. Sementara terduga pelaku saat ini sudah dikembalikan ke orang tuanya.
-?
- - - -"Dan selanjutnya kami akan tetap bekerja sama dengan kepolisian terkait penyelesaian masalah ini,” ujarnya.
Halim menyampaikan permohonan maaf sekaligus bela sungkawa atas meninggalnya korban. Pihak ponpes berharap agar kekerasan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Wafatnya almarhum merupakan duka cita dan kesedihan yang mendalam bagi seluruh elemen pondok,” kata Halim.
Halim menegaskan kekerasan di Pondok Pesantren Ta’mirul Islam dalam bentuk apapun, baik untuk menegakkan disiplin ataupun pemberian hukuman dilarang. Adapun kekerasan yang terjadi dilakukan oleh oknum tanpa mengindahkan imbauan pesantren.
Pihak Ponpes akan mengikuti setiap proses hukum yang ada bersama dengan keluarga almarhum dan aparat kepolisian. Halim menyebut telah ada pemeriksaan dan penyelidikan oleh Kepolisian Resor Sragen.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
(WHS)
Sentimen: negatif (98.3%)