Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Klaten, Gunungkidul
Tanah Retak Sepanjang 500 Meter, Warga Sambeng Waspada
Krjogja.com Jenis Media: News
Tanah retak di Sambeng Ngawen (Bambang Purwanto)
Krjogja.com - WONOSARI - Lahan pertanian milik milik Sutoyo (61) warga Sambeng, Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul mendadak retak sepanjang 500 meter dengan lebar mencapai 20-40 sentimeter. Guna mencegah longsor maupun ambles dan berpotensi menimbulkan bencana lokasi tersebut kini dipasang garis polisi.
Retakan tanah dengan kedalaman mencapai 2 meter tersebut diduga terjadi akibat hujan deras terus-menerus. ”Kedalamannya ada yang mencapai dua meter dan kami antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginikan,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul Purwono nya kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).
Saat ini potensi retakan di tanah ladang yang berbatasan antara Gunungkidul-Klaten, Jawa Tengah tersebut sangat mungkin melebar karena hujan turun hampir sepanjang hari. Selain itu, lokasi retakan juga berada di pinggir tebing yang berbatasan dengan sungai. Aliran Kali Banyunibo berada sekitar empat meter di bawah tanah yang retak memanjang ini. Ada upaya asesmen sebagai langkah untuk penanganan terkait dengan potensi bahaya di kawasan tersebut.
Lokasi tanah yang retak merupakan kawasan ladang dan tidak padat penduduk. Tetapi lantaran sering dijadikan lokasi kegiatan warga berbagai antisipasi terus dilakukan karena kawasan tersebut berada di sepanjang bantaran sungai yang rentan terjadi longsor maupun ambles.” Warga sekitar sudah kami imbau untuk waspada agar terhindar dari bencana alam terutama longsor,” imbuhnya.
Kapolsek Ngawen, AKP Harjiyanto, mengatakan bagian yang retak memiliki panjang sekitar 500 meter dan lebar retakan antara 20-40 sentimeter dengan kedalaman hingga 2 meter. Lokasi retaknya tanah berdekatan dengan Sungai Banyunibo maupun dengan dengan Kali Bedrek dengan lebar sungai sekitar 75 meter dengan kedalaman 1 sampai 7 meter mengalir dari arah Pedukuhan Sambeng V. “Warga sudah kami imbau meningkatkan kewaspadaan,” terangnya. (Bmp)
Sentimen: negatif (99.9%)