Sentimen
Negatif (100%)
25 Nov 2022 : 01.27
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung, Cianjur

Apa Itu Gempa Kerak Dangkal? Ini Penjelasan BMKG soal Guncangan di Cianjur Akibat Pergerakan Sesar Cimandiri

25 Nov 2022 : 08.27 Views 2

Ayobandung.com Ayobandung.com Jenis Media: Nasional

Apa Itu Gempa Kerak Dangkal? Ini Penjelasan BMKG soal Guncangan di Cianjur Akibat Pergerakan Sesar Cimandiri

AYOBANDUNG.COM--Gempa Cianjur berkekuatan Magnitudo 5,6, Senin 21 November 2022, dengan kedalaman 10 kilometer berjenis gempa kerak dangkal.

Gempa Cianjur sendiri dipicu oleh aktivitas pergerakan Sesar Cimandiri, yang menyebabkan ribuan bangunan rusak serta korban jiwa.

Pergerakan sesar di Jawa Barat sendiri tergolong aktif dan patut diwaspadai, yang mampu memicu gempa kerak dangkal.

Baca Juga: Mengenal Sesar Cimandiri Penyebab Gempa Cianjur, hingga Kaitannya dengan Sesar Lembang di Bandung Raya

Apa Itu Gempa Kerak Dangkal?

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, ada kasus gempa kerak dangkal, amplitudo gelombang seismik dengan konten frekuensi relatif tinggi tidak mengalami atenuasi atau pelemahan energi hingga sampai permukaan bumi.

Gempa kerak dangkal kedalamannya umumnya berkisar 1-30 kilometer. Zona sumber gempa ini di Jawa Barat cukup banyak, seperti Sesar Cimandiri, Sesar Baribis, Sesar Citarik, Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang, dan Sesar Cirata.

"Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini akan banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat," ujarnya seperti dikutip dari akun Twitter pribadi Daryono, @daryonoBMKG, Kamis 24 November 2022.

Baca Juga: Ancaman Gempa Sesar Lembang di Bandung Raya, Risiko dan Dampak yang Perlu Diantisipasi

Tidak heran, kata dia, jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar, hingga menciptakan kerusakan yang parah.

Menurutnya, gelombang gempa dengan konten frekuensi tinggi ini akan diperparah jika wilayah yang dilanda gempa tersusun oleh tanah lunak dan tebal sehingga terjadi resonansi gelombang seismik yang berujung pada terjadinya amplifikasi atau penguatan guncangan gempa.

Dia menjelaskan gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan (surface rupture) sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar.

"Bangunan apa pun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran," ujarnya.

Baca Juga: Mengenal Sesar Cileunyi Tanjungsari, Sesar Aktif di Bandung Timur

Daryono memaparkan, gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh (brittle). Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan dapat memproduksi serangkaian gempa susulan.

Oleh karena itu, dia meminta, masyarakat perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng saat terjadi gempa kuat.

"Hal ini, karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall)," katanya.

Sentimen: negatif (100%)