Sentimen
Positif (48%)
24 Nov 2022 : 23.50
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Yogyakarta, Sleman

Tokoh Terkait

CegahDampak Perubahan Iklim Jalan, Menteri Basuki Minta Kuasai Ilmu Hidrologi

24 Nov 2022 : 23.50 Views 2

Krjogja.com Krjogja.com Jenis Media: News

CegahDampak Perubahan Iklim Jalan, Menteri Basuki Minta Kuasai Ilmu Hidrologi

Krjogja.com - SLEMAN - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membuka seminar internasional "Climate Change, Resilience, and Disaster Management For Roads" di Yogyakarta, Selasa (22/11/2022).  

Seminar ini bertujuan memberikan gambaran tentang tantangan untuk mengelola dampak iklim dan ketahanan jalan melalui pendekatan dan kasus studi dari berbagai negara.

Seminar ini diselenggarakan oleh asosiasi jalan dunia PIARC (Permanent International Association Road Congresses) bersama Kementerian PUPR, Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI), dan Road Engineering Association of Asia and Australasia (REAAA).

Menteri Basuki mengatakan beberapa tahun terakhir ini, fenomena La Nina mengakibatkan cuaca ekstrem di Indonesia, terutama saat musim hujan. Sehingga Indonesia harus bisa menghasilkan infrastruktur yang lebih tangguh dan tahan bencana. 

"Seminar ini mengingatkan para pengembang jalan dan jembatan untuk selalu aware dengan water related disaster. Terutama karena musim hujan sekarang durasinya lebih pendek tapi intensitasnya lebih besar karena perubahan iklim," kata Menteri Basuki.

Diungkap Menteri Basuki, sekarang pembangunan infrastruktur berfokus pada 3 hal yaitu kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan estetika. "Dalam pembangunan jalan dan jembatan juga mengacu pada 3 hal itu, terutama drainasenya. Karena musuh utama pembangunan jalan itu hanya air, air, dan air. Makanya road engineer juga harus menguasai ilmu hidrologi," ujarnya. 

Dalam langkah-langkah struktural pembangunan infrastruktur jalan, Kementerian PUPR berkonsentrasi pada empat strategi utama yaitu berfokus pada pengembangan dan rehabilitasi sistem drainase dan pengelolaan banjir dengan kapasitas jalan yang lebih tinggi.

Selain itu, kata Menteri Basuki memperkuat kemantapan lereng dan menerapkan perlindungan lereng untuk mencegah keruntuhan lereng pada jaringan jalan, membangun perkerasan jalan yang lebih tahan lama untuk menghadapi musim hujan yang lebih lama, dan melindungi jembatan jalan dari kerusakan gerusan akibat perubahan iklim dan cuaca ekstrim.

Sementara pada sisi non-struktural, Kementerian PUPR berkomitmen untuk terus memanfaatkan transformasi digital untuk proyek konstruksi yang lebih efisien dan cerdas. 

Turut hadir Sekretaris Jenderal PIARC Patrick Mallejacq, Presiden REAAA Kim Sun-Hwang, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR sekaligus Ketua HPJI Hedy Rahadian, Prof. Andrew Quinn dari Universitas Birmingham, dan Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri, dan Lingkungan Endra S. Atmawidjaja. (*)

 

Sentimen: positif (48.5%)