Sentimen
Informasi Tambahan
Event: Pilkada Serentak
Kab/Kota: Senayan
Tokoh Terkait
DPR: Politik Identititas Rentan Terhadap Perpecahan NKRI
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan Indonesia telah mengalami politik identitas pada Pilpres 2019 dan Pilkada DKI Jakarta 2017.
Dasco mengatakan bahwa politik identitas rentan memicu perpecahan terhadap kesatuan dan persatuan NKRI. Karena itu, dia mengajak semua elemen bangsa untuk tidak menggunakan politik identitas pada pemilu 2024 yang akan datang.
“Kita pernah mengalami yang namanya politik identitas, nah tentunya hal ini tentu kita sangat dirugikan. Rentan perpecahan di NKRI tercinta ini,” katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 22 November 2022.
Dasco menuturkan bahwa ke depan selain menghadapi Pemilu 2024, Indonesia juga dibayangi oleh ancaman ekonomi global yang sedikit banyak akan berdampak terhadap perekonomian nasional.
Baca Juga: Cak Imin Harap PKS Gabung Koalisi Gerindra-PKB, Sufmi Dasco: Tidak Bertentangan dengan Gerindra
“Saya mengajak juga kepada anak bangsa marilah kita tidak terpolarisasi, tidak menggunakan politik identitas dalam menghadapi kontestasi di 2024,” tuturnya.
Sebelumnya, Presiden Jokowi (Joko Widodo) berpesan kepada seluruh tokoh yang akan maju pada Pilpres 2024 untuk sama-sama menjaga suasana politik.
Menurut Kepala Negara semua harus menjaga agar. Iklim kondusif dan situasi politik tetap adem pada Pemilu 2024 mendatang.
Jokowi menegaskan bahwa pesan itu tidak ditujukan ke salah satu paslon. Kepala Negara mengingatkan bahwa sudah ada belasan negara di dunia yang menjadi pasien Bank Dunia atau Internastional Monetary Fund (IMF).
Karena itu, dia mengajak semua bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden untuk bersama-sama membawa suasana politik menuju Pemilu 2024.
Dia berpesan supaya semua bakal calon dan bakal wakil calon membawa ide dan gagasan untuk membawa Indonesia lebih baik.
“Akan tetapi, jangan sampai panas, apalagi membawa politik-politik SARA. Hal ini jangan sampai dilakukan,” ujarnya melansir Antara.***
Sentimen: negatif (78%)