Peminat P3K Nakes Gunungkidul Banyak, Formasinya Sedikit
Harianjogja.com Jenis Media: News
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pemkab Gunungkidul tak hanya membuka lowongan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di sektor pendidikan. Pasalnya, ada juga lowongan untuk tenaga kesehatan.
Total rekrutmen nakes yang dibutuhkan sebanyak 199 formasi. Hingga pendaftaran ditutup di 22 November 2022, ada peminat sebanyak 402 orang.
Kepala Bidang Formasi dan Data Pegawai, Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Gunungkidul, Muhammad Farid Juni Haryanto mengatakan, untuk lowongan nakes jumlah pendaftar lebih banyak dibandingkan dengan formasi yang tersedia. Sesuai dengan kebijakan dari Pemerintah Pusat, pemkab mendapatkan alokasi tambahan P3K sebanyak 199 formasi, akan tetapi yang mendaftar ada 402 orang.
“Berbeda dengan seleksi P3K, nantinya untuk nakes akan ada proses seleksi,” kata Farid, sapaan akrabnya, Kamis (24/11/2022).
Meski demikian, ia belum tahu pasti berkaitan dengan jadwal tes maupun lokasinya. Hal ini dikarenakan masih menunggu instruksi resmi dari pusat.
. Ribuan Set Top Box untuk Warga Gunungkidul Terpaksa Dikembalikan
“Sekarang kami selesaikan seleksi administrasi dulu. Setelahnya, kami umumkan ke publik. Sedangkan tahapan tes masih menunggu instruksi,” katanya.
Kepala BKPPD Gunungkidul, Iskandar menambahkan, seleksi P3K nakes bersifat tertutup karena hanya dikhususkan bagi yang sudah masuk data Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) Kementerian Kesehatan. Data ini juga sudah melalui proses verifikasi dari Dinas Kesehatan Gunungkidul.
Meski demikian, Iskandar mengakui bahwa jumlah pendaftar lebih banyak dengan kuota formasi yang disediakan. “Makanya nanti ada tes. Sebab, untuk pengadaan juga sangat bergantung dengan kemampuan keuangan daerah,” katanya.
Disinggung mengenai rekrutmen P3K untuk guru, dia mengaku pendaftarannya sudah ditutup. Total ada 235 orang yang dinyatakan lolos passing grade dalam seleksi P3K di 2021.
“Kalau formasinya yang dibuka ada 236 lowongan,” katanya.
Menurut dia, penerimaan P3K guru tidak melalui tes karena penentuan berdasarkan hasil seleksi di 2021. “Jadi hanya dikhususkan untuk yang lolos passing grade,” katanya.
Ketua Forum Honorer Sekolah Negeri Gunungkidul, Aris Wijayanto mengatakan, masih ada permasalahan dalam seleksi di 2022. Sebagai contoh formasi yang disediakan hanya 236 lowongan, sedangkan yang dinyatakan lolos ada 243 peserta.
“Ini berarti masih ada yang belum bisa masuk menjadi P3K,” katanya.
Masalah Penempatan
Menurut dia, permasalahan tidak hanya pada kuota formasi, tapi juga berkaitan dengan penempatan. Pasalnya, formasi yang dibuka belum ada kesesuaian karena sekolah yang gurunya penuh malah ada lowongan. Sementara sekolah yang benar-benar membutuhkan malah tidak mendapatkan formasi.
“Masih seperti penempatan formasi dalam seleksi di 2021. Adapula guru honorer [tidak lolos passing grade], tapi sekolahnya mendapatkan formasi dan akan diisi guru dari luar sehingga bisa memicu terjadinya kecemburuan,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sentimen: positif (91.4%)