Sentimen
Negatif (93%)
24 Nov 2022 : 12.55
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Senayan, Cikini

Dulu Ngebet Cawapres, Kini Ngotot Jadi Capres

24 Nov 2022 : 19.55 Views 3

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Dulu Ngebet Cawapres, Kini Ngotot Jadi Capres


GELORA.CO - Meski masih jauh hari gelaran Pilpres 2024, hawa politik para elite parpol terus menghangat. Salah satunya dari Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Terkini, koalisi PKB-Gerindra disebut-sebut tengah memanas. Gara-garanya muncul isu duet Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jateng yang juga kader PDIP, Ganjar Pranowo.

PKB dan Gerindra sendiri sudah sepakat berkongsi pada 13 Agustus 2022 lalu. Usai resmi terbentuk, Cak Imin tampak amat ingin jadi cawapres pendamping Prabowo yang memang sudah sejak lama diinginkan Gerindra maju sebagai capres di 2024.

Namun, munculnya isu duet Prabowo-Gerindra, membuat Cak Imin bermanuver. Ia yang dulu ngebet jadi cawapres, kini ngotot mau jadi capres.

Hal itu ditegaskan Cak Imin kepada wartawan di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat pada Senin (21/11/2022).

Belum (deklarasi), kita akan duduk berdua karena sampai detik ini masing-masing ngotot jadi capres," kata Cak Imin.

Ambisi Muhaimin Di Panggung Pilpres

Sudah jadi 'rahasia umum' bila sosok Muhaimin Iskandar memang berambisi bisa mencalonkan diri di panggung Pilpres.

Lihat saja jelang Pilpres 2019 lalu, di awal-awal Cak Imin amat pede bisa dipilih Jokowi sebagai cawapres. Meski pada akhirnya ia harus gigit jari, pilihan Jokowi ternyata jatuh ke sosok Ma'ruf Amin.

Baca Juga:

Berlanjut ke masa kini, gelagat ambisi Cak Imin tak padam, hingga akhirnya PKB resmi berkongsi dengan Gerindra. Muhaimin awalnya tampak ingin 'secepatnya' digandeng Prabowo sebagai cawapres.

Baginya, percuma saja jika PKB berkoalisi dengan Gerindra tetapi dia tak bisa maju di arena pemilihan Pilpres 2024.

"Ya kalau saya nggak di situ (jadi cawapres) ya nggak usah koalisi, ngapain," ucap Cak Imin kepada wartawan di Gedung DPR RI, Senayan, Selasa 13 September 2022 lalu.

Namun makin ke sini, Cak Imin sepertinya sadar namanya makin menjauh dari Prabowo. Hingga akhirnya ia menyatakan antara PKB dan Gerindra masih sama-sama ngotot jadi nomor 1 alias capres.

Isu Duet Prabowo-Ganjar

Wajar Cak Imin 'gusar' cita-citanya masuk gelanggang pilpres bisa gagal jika isu duet Prabowo-Ganjar benar. Siapa sangka, dari yang cuma isu bisa jadi benar pada akhirnya, dalam dunia politik itu sudah biasa.

Melihat gelagat tak mengenakan, Cak Imin langsung memberi 'kode keras', ia akan membentuk poros atau komposisi baru.

"Saya bikin komposisi lain," kata Cak Imin ditemui awak media di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Senin (21/11/2022).

Meski belum merinci komposisi seperti apa, ini menjadi sinyal Cak Imin ogah kemesraan PKB dengan Gerindra yang belum lama terjalin justru 'dipermainkan'.

Pria yang kini juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI itu mengatakan komposisi lain masih dikalkulasikan. "Komposisinya rahasia, kita lihat nanti," katanya.

Klaim PKB Soal Nama Ganjar

Munculnya isu duet Prabowo-Ganjar coba diredam para elite PKB. Wakil Ketua DPP PKB, Jazilul Fawaid mengklaim, antara Cak Imin dan Prabowo tak pernah membicarakan nama Ganjar Pranowo untuk diusung di Pilpres 2024.

"Kami berpegang saja kepada pakta yang ditandatangani bahwa capres itu dibicarakan Pak Prabowo dan Gus Muhaimin, dan sampai hari ini belum ada pembicaraan terkait dengan Pak Ganjar," kata Jazilul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11/2022).

Pria yang akrab disapa Gus Jazil, ini mengatakan, soal adanya wacana Prabowo berduet dengan Ganjar hanya sebatas isu saja. Menurutnya, yang jadi pembahasan dalam koalisi ini bahwa calon presiden masih Prabowo dan Cak Imin.

Lebih lanjut, ia mengatakan, bahwa isu Prabowo dijodohkan dengan Ganjar tak mengganggu koalisi PKB-Gerindra. Menurutnya, koalisi tersebut tidak akan bercerai.

"Namun yang jelas PKB tetap solid bersama Gerindra. Kita harapkan begitu (sampai akhir) gak ada pikiran kita bercerai dengan Gerindra. Perceraian itu titik buntu," katanya.

"Ini kan isu-isu. Saya setahunya gak bahas itu. Yang dibahas setidaknya Gerindra punya capres Pak Prabowo, PKB punya capres Gus Muhaimin, kira-kira itulah," tuturnya.

Sentimen: negatif (93.4%)