Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Cianjur
Tokoh Terkait
Suharyanto
BNPB Catat Ada 56.320 Rumah Rusak Akibat Gempa Cianjur
Gatra.com Jenis Media: Nasional
Jakarta, Gatra.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah kerugian materil yang disebabkan oleh gempa bumi yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11). BNPB mencatat, peristiwa itu telah menyebabkan sejumlah 56.320 unit rumah di kabupaten tersebut mengalami kerusakan.
“Kerugian materil, rumah rusak 56.320 rumah. Rumah rusak itu terdiri dari rumah rusak berat 22.241 rumah, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah. Tentu saja ini akan terus diverifikasi,” ujar Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dalam konferensi pers, Rabu (23/11).
Suharyanto mengatakan, puluhan ribu rumah rusak itu berasal dari data-data yang dihimpun mulai tingkat rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), kepala desa, bintara pembina desa (Babinsa), bintara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Babinkamtibmas), bahkan organisasi perangkat desa (OPD).
Bahkan, lanjut Suharyanto, ada dua instansi perguruan tinggi pun ikut dikerahkan dalam hal tersebut. Kedua perguruan tinggi tersebut, yakni Universitas Suryakancana dan Universitas Putra Indonesia.
“Di samping perangkat daerah, juga [ada] dari tim, dari Kementerian PUPR (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat). Ini juga sudah turun melaksanakan pendataan terhadap rumah warga yang rusak,” ujarnya.
Selain rumah, Suharyanto juga menyebut adanya kerugian materil yang dilatarbelakangi oleh rusaknya infrastruktur di wilayah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Beberapa di antaranya termasuk fasilitas pendidikan, ibadah, kesehatan, maupun perkantoran.
“Sekolah, ada 31 sekolah, tempat ibadah ada 124 unit, fasilitas kesehatan ada 3, dan gedung atau perkantoran ada 13,” Suharyanto merinci.
Tak hanya itu, Suharyanto juga menyampaikan, adanya penambahan kecamatan terdampak dibandingkan laporan BNPB sebelumnya, yakni pada Selasa kemarim (22/11). Saat ini, ada total sebanyak 15 desa yang terdampak bencana alam tersebut.
“Sekarang ada 15 kecamatan ya. [Ada] Cianjur, Karang Tengah, Warung Kondang, Cilaku, Gekbrong, Cugenang, Cibeber, Sukaluyu, Sukaresmi, Pacet, Bojong Picung, Cikalong Kulon, Mande, Cipanas, dan Haurwangi,” kata Suharyanto, merinci 15 desa di Cianjur, Jawa Barat, yang terdampak gempa bumi, per hari ini.
Ia juga mengatakan, pihaknya telah melakukan upaya pencarian dan evakuasi korban akibat peristiwa tersebut. Bahkan, pada Rabu (23/11), ada sebanyak 6.000 personel yang dikerahkan untuk melakukan upaya pencarian.
Di samping kerugian materil, bencana alam yang menimpa masyarakat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, itu juga memakan korban jiwa. Tercatat, pada sore ini, BNP melaporkan tiga korban meninggal, sehingga totalnya mencapai 271 orang. Tak hanya itu, sebanyak 2.043 orang yang dikonfirmasi mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut.
Sementara itu, BNPB juga mendata ada sebanyak 40 orang warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang masih dinyatakan hilang. Puluhan warga itu disebut berasal dari dua kecamatan, yakni 39 orang berasal dari Cugenang dan 1 orang lainnya berasal dari Warung Kondang.
“Kami mohon dukungan dan doanya, mudah-mudahan, 40 orang yang masih belum ditemukan ini bisa segera ditemukan,” ujarnya.
Sentimen: negatif (99.8%)