Sentimen
Netral (50%)
24 Nov 2022 : 08.12
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Partai Terkait

Umat Islam yang Tidak Suka Itikad Perdamaian Prabowo Itu Berarti Tidak Waras

24 Nov 2022 : 15.12 Views 1

Gelora.co Gelora.co Jenis Media: News

Umat Islam yang Tidak Suka Itikad Perdamaian Prabowo Itu Berarti Tidak Waras


GELORA.CO - Pegiat media sosial Permadi Arya alias Abu Janda mengomentari pernyataan Ahmad Dhani yang mengatakan bahwa seharusnya Prabowo Subianto berkomunikasi terlebih dahulu dengan pendukungnya sebelum bergabung dengan pemerintah, agar dia tidak ditinggal oleh umat Islam.

Abu Janda lantas mengomentarinya dengan mengatakan bahwa ada dua tipe umat Islam di Indonesia, yakni yang waras yang cinta perdamaian dan yang tidak waras yang cinta keributan.

Pria 48 tahun itu menilai sikap Prabowo memilih bergabung dengan pemerintah Jokowi yakni karena didasari niat baik ingin menciptakan perdamaian dan mengakhiri polarisasi akibat Pilpres.

"Gini lho Mas Dhani, umat Islam di Indonesia juga ada dua macam, ada yang waras yang cinta perdamaian, ada yang tidak waras suka keributan," ujarnya di Reels yang diunggah di akun Instagram @permadiaktivis2.

"Pak Prabowo bergabung dengan pemerintahan Pak Jokowi niatnya baik kok, ingin mengakhiri polarisasi dan demi perdamaian," lanjut pria yang juga pendukung Prabowo itu.

"Kalau ada umat Islam yang tidak suka dengan itikad perdamaian dari Pak Prabowo, lalu lari ke Anies, itu berarti umat Islam tidak waras yang suka keributan. Gitu lho Mas," pungkasnya.

Komentar Abu Janda itu adalah responsnya atas ucapan Ahmad Dhani yang menyayangkan sikap Prabowo yang tidak berkomunikasi dahulu dengan pendukungnya sebelum memutuskan bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

Dhani menilai bahwa sikap Prabowo itu bisa membuatnya ditinggal oleh massa pendukungnya yaitu umat Islam.

"Misalnya saat (Pak Prabowo) pertama kali bergabung dengan pemerintahan Jokowi, harusnya komunikasinya tuh lebih baik, sehingga Pak Prabowo tidak ditinggal oleh umat. Sekarang kan umat Islam sudah lari ke Anies Baswedan semua kan," ujar Ahmad Dhani.

Untuk informasi, Gerindra sebelumnya menjadi partai oposisi di pemerintahan Jokowi, yakni 2014 dan 2019.

Prabowo pun telah dua kali menjadi rival Jokowi di Pilpres 2014 dan 2019, namun pada 2019 lalu Gerindra memutuskan bergabung dengan koalisi pemerintah Jokowi.

Setelah bergabung dengan pemerintah, Prabowo Subianto ditunjuk sebagai Menteri Pertahanan.

Sentimen: netral (50%)