Efek Dukungan Jokowi Kurang Kuat, Duet Ganjar-AH Kalahkan Prabowo-Puan

24 Nov 2022 : 13.57 Views 2

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Efek Dukungan Jokowi Kurang Kuat, Duet Ganjar-AH Kalahkan Prabowo-Puan

JawaPos.com – Simulasi duet calon presiden dan calon wakil presiden, Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto (AH) disebut-sebut memiliki kans besar di Pilpres 2024. Besarnya peluangh itu terungkap dari hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.

Pada survei kali ini, LSI Denny JA membuat tiga simulasi pasangan. Ganjar-Airlangga; eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY); dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto-Ketua DPP PDIP Puan Maharani.

Selanjutnya, para responden ditanya pilihan pasangan di 2024 jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan dukungan ke Ganjar-Airlangga. Hasilnya, pasangan Ganjar-Airlangga dipilih 29,9 persen responden; Anies-AHY dipilih 24,6 persen; dan Prabowo Subianto-Puan dipilih 22,1 persen.

Sementara itu jika Jokowi mendukung Prabowo-Puan, pasangan ini tetap kalah dari Ganjar-Airlangga. Ganjar-Airlangga dipilih 28,4 persen; Anies-AHY dipilih 24,6 persen; dan Prabowo-Puan didukung 23,8 persen responden.

“Dukungan Jokowi ke Prabowo-Puan tidak mengubah elektabilitas Anies-AHY (namun, red) dukungan itu menurunkan elektabilitas Ganjar-Airlangga sebesar 1,5 persen,” kata peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, (23/11).

Adjie menjelaskan, bila Presiden Joko Widodo atau Jokowi nanti menyatakan dukungan terhadap salah satu pasangan, hal itu terlalu berdampak terhadap hasil Pilpres 2024.

“Efek Dukungan Jokowi pada perubahan elektabilitas pasangan capres hanya kurang dari 2 persen,” imbuhnya.

Menurutnya, ketika persaingan kompetitif (selisih kurang dari 2 persen), dukungan Jokowi bisa mengubah pemenang. Ketika persaingan margin besar ( selisih lebih dari 3 persen).

“Artinya dukungan Jokowi tidak mengubah pemenang,” ujarnya.

Sebagai informasi, data dan analisa didasarkan pada survei nasional dan riset kualitatif pada tanggal 10 – 19 Oktober 2022. Survei nasional menggunakan 1200 responden di 34 Provinsi di Indonesia. Wawancara dilaksanakan secara tatap muka.

Meski begitu, survei ini juga memaparkan dukungan Jokowi sebenarnya tak banyak berdampak pada elektabilitas pasangan tertentu.

“Efek dukungan atau endorsement Jokowi kepada perubahan elektabilitas pasangan capres tidak besar kurang dari dua persen,” pungkasnya.

Sentimen: positif (99.8%)