Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Cianjur, Yogyakarta, Kulon Progo, Gunungkidul
Kasus: kebakaran
Partai Terkait
Potensi bencana alam di DIY tinggi, DPRD minta mitigasi bencana dioptimalkan
Elshinta.com Jenis Media: Politik
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.
Elshinta.com - Musibah gempa bumi di Cianjur Jawa Barat dan sekitarnya yang terjadi pada 21 November 202 mengingatkan kembali bahwa wilayah Indonesia rawan terjadi bencana alama. Sebagai langkah untuk meminimalisir jatuhnya korban maka penting untuk dilakukan mitigasi bencana bagi warga yang tinggal di wilayah rawan bencana.
Sekretaris Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Rany Widayati mengungkap bahwa DIY menjadi salah satu wilayah yang memiliki potensi bencana alam tergolong tinggi. Potensi bencana alam di DIY diantaranya gempa bumi, tanah longsor, banjir, angin kencang, banjir lahar dingin gunung Merapi dan lain sebagainya. Dengan tingginya potensi bencana alam tersebut maka penting sekali mitigasi bencana.
"Di DIY ada 12 potensi bencana alam yang tinggi. Ini penting untuk menjadi perhatian kita semua," ujar Rany Widayati, Rabu (23/11).
Politisi fraksi Partai Golkar mengatakan bahwa belajar dari gempa DIY tahun 2006 dan bencana di wilayah rawan yang menelan ribuan korban jiwa meninggal dunia dan banyak orang kehilangan harta benda dan kerabat, Fraksi Partai Golkar DIY berharap yaitu:
1. Optimalisasi mitigasi bencana terhadap wilayah rawan bencana di DIY dengan peringatan dini dan membangun kesadaran masyarakat tentang kebencanaan.
2. Sosialiasasi edukasi dan informasi tentang potensi bencana di DIY perlu terus dimasifkan kepada masyarakat termasuk terhadap anak-anak khususnya di wilayah rawan bencana.
Menurutnya, penanggulangan bencana yang meliputi : sebelum bencana terjadi (mitigasi) kegiatan saat bencana terjadi (perlindungan dan evakuasi) kegiatan tepat setelah bencana terjadi (pencarian dan penyelamatan) kegiatan pasca bencana (pemulihan/penyembuhan dan perbaikan/rehabilitasi) perlu dilakukan secara cepat, tepat, sinergis dan komprehensif antar stakeholder.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY sepanjang tahun 2021 telah terjadi 338 Kejadian tanah longsor, gempa bumi dengan jumlah 217 kejadian, sebagian besar atau 203 di antaranya adalah gempa tidak terasa.
Kejadian bencana alam selanjutnya adalah angin kencang 148 kali, kebakaran pemukiman dan bangunan 155 kali, kebakaran lahan 18 kali, banjir 11 kali, banjir lahar hujan tiga kali, letusan gunung api dua kali, dan satu kejadian pandemi yang telah berlangsung sejak 2020.
Sedangkan wilayah di DIY yang terdampak paling besar atas bencana alam adalah Kabupaten Kulon Progo yang mengalami 452 kejadian atau sebesar 25%.
"Kejadian terbaru bencana alam, hidrometeorologi terjadi di Gunungkidul pada 19 November lalu. Cuaca ekstrem yang terjadi, yaitu hujan deras yang mengguyur wilayah Gunungkidul telah menyebabkan tanah longsor dan 2 (dua) orang meninggal dunia," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.
Menurut data BPBD Gunungkidul, sebanyak 58 warga berada dlam pengungsian, terdiri terdiri atas 12 kepala keluarga, 34 dewasa, 17 anak-anak, dan 19 lansia. Sebagian besar pengungsi berasal dari dua rukun tetangga di Pedukuhan Blembem. Berdasarkan data BPBD Gunungkidul terjadi bencana hidrometeorologi di lima kecamatan/kapanewon, yakni Semin, Karangmojo, Nglipar, Ngawen, dan Patuk dan sebanyak 1.446 warga terdampak dan jalan, jembatan terputus serta rumah rusak.
Sentimen: negatif (100%)