Sentimen
Positif (96%)
23 Nov 2022 : 14.17
Informasi Tambahan

Brand/Merek: Zifivax

Event: vaksinasi

Grup Musik: IZ*ONE

Kasus: covid-19

Tokoh Terkait

Jadi Penyumbang Terbanyak, Lansia Sudah Diizinkan Terima Vaksin Booster Dosis Kedua

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

23 Nov 2022 : 14.17
Jadi Penyumbang Terbanyak, Lansia Sudah Diizinkan Terima Vaksin Booster Dosis Kedua

INDOZONE.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengizinkan pemberian vaksinasi COVID-19 dosis keempat atau booster kedua bagi kelompok rentan di atas 60 tahun. Dalam beberapa minggu terakhir, kelompok lansia menjadi penyumbang terbanyak kasus kematian COVID-19.

Melalui Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/5565/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi Kelompok Lanjut Usia, ketentuan ini efektif berlaku sejak Selasa (22/11). Bagi lansia yang sudah menerima vaksinasi booster pertama lebih dari enam bulan, disarankan untuk segera menerima dosis lanjutan.

Baca juga: Sah! BPOM Berikan Izin Penggunaan Vaksin Inavac untuk Booster

"Dengan mempertimbangkan tingginya risiko kasus berat COVID-19 pada lansia dan rekomendasi ITAGI, maka diperlukan vaksinasi booster COVID-19 kedua untuk lansia," tulis surat edaran yang ditekan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dr Maxi Rein Rondonuwu, seperti dilihat Indozone, Rabu (23/11/2022).

Jenis vaksin COVID-19 booster kedua yang diberikan pemerintah telah mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) oleh Badan Pengawas Obat Makanan, berdasarkan rekomendasi ITAGI, serta memperhatikan ketersediaan stok vaksin di masing-masing daerah. Jenisnya antara lain Astra Zeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, Sinovac, Indovac, Janssen (J&J), Zifivax, atau Covovax.

Baca juga: Masih Jadi Penyumbang Terbanyak, Pemprov DKI Himbau Masyarakat Pakai Masker dan Booster

Berikut regimen vaksin yang dapat digunakan kelompok lansia untuk vaksinasi booster kedua, antara lain:

1. Kombinasi Booster Pertama Sinovac dapat menerima: AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml2. Kombinasi Booster Pertama AstraZeneca dapat menerima: Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml3. Kombinasi Booster Pertama Pfizer dapat menerima: Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml4. Kombinasi booster pertama Moderna dapat enerima: Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml5. Kombinasi booster pertama Jansen (J&J;) dapat menerima:  Janssen (J&J;) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml6. Kombinasi booster pertama Sinopharm dapat menerima: Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml7. Kombinasi booster pertama Covovax dapat menerima: Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 mlArtikel Menarik Lainnya:

Sentimen: positif (96.8%)