Sentimen
Negatif (97%)
23 Nov 2022 : 11.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Cianjur

Tokoh Terkait

Gempa di Cianjur Merupakan Bencana Alam yang Langka, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

23 Nov 2022 : 11.02 Views 2

Indozone.id Indozone.id Jenis Media: News

Gempa di Cianjur Merupakan Bencana Alam yang Langka, Hanya Terjadi 20 Tahun Sekali

INDOZONE.ID - Gempa 5,6 Skala Ritcher yang mengguncang daratan Cianjur merupakan bencana alam yang cukup langka terjadi di wilayah tersebut. Bahkan katanya, bencana ini hanya terjadi 20 tahun sekali. 

Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dimana gempa yang sama terjadi di lokasi Cianjur terakhir kali pada tahun 2000 atau 22 tahun yang lalu. 

Baca Juga: Misteri Gempa Cianjur Jadi Ramalan Ilmuwan Akan Kemungkinan Bencana Besar di Masa Depan

"Sebelumnya tahun 2000 atau 22 tahun yang lalu dan sebelumnya lagi tahun 1982, 18 tahun lalu sebetulnya sudah enam kali ya, tapi yang ketiga kali lebih panjang periodenya lebih dari 20 tahun," beber Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Selasa (22/11/2022).

Dwikorita juga membeberkan bahwa BMKG sedang mengimbau pembuatan bangunan pasca gempa lebih diperhatikan lagi. BMKG saat ini juga tengah melakukan analisa terkait wilayah rawan gempa di Cianjur.

"BMKG sedang melakukan survei untuk mendapatkan atau mengidentifikasi tanah-tanah mana yang relatif lebih aman guncangan gempa akan segera kami sampaikan ke Pemda," pungkas Dwikorita.

Tentunya hal ini berkaitan dengan ungkapan tim Survei Geologi Amerika Serikat yang mengatakan jika gempa di Cianjur terjadi di zona subduksi, di mana dalam waktu 15 tahun telah terjadi 4 kali gempa di zona subduksi yang berjarak 241 kilometer dari titik gempa Cianjur. 

Baca Juga: Update Jumlah Korban Gempa Cianjur, BNPB: 268 Orang Tewas, 151 Hilang


Dikarenakan hal tersebut, Kabupaten Cianjur menjadi alah satu daerah paling berbahaya di Indonesia. 

Daerahnya sering mengalami banjir, tanah longsor dan kekeringan serta gempa bumi, tsunami dan letusan gunung berapi. Dan semuanya muncul di Indeks Risiko Bencana Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya: 

Sentimen: negatif (97.7%)