Sentimen
Negatif (98%)
23 Nov 2022 : 03.53
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Cianjur

Presiden Perintahkan Jajaran Gerak Cepat Bantu Korban Gempa

23 Nov 2022 : 03.53 Views 2

RRi.co.id RRi.co.id Jenis Media: Nasional

Presiden Perintahkan Jajaran Gerak Cepat Bantu Korban Gempa

KBRN, Jakarta: Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya bergerak cepat membantu korban gempa Cianjur. Kepala Negara menginginkan seluruh akses menuju lokasi bencana terbuka dari timbunan longsor.

"Saya perintahkan kepada Menko PMK, BNPB, Basarnas kemudian juga kepada TNI dan Polri, kepada Kementerian PUPR. Untuk membantu musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, utamanya yang berkaitan dengan akses, pembukaan akses yang terkena longsor," ujar Presiden dalam keterangan pers tertulis, Selasa (22/11/2022). 

Presiden memerintahkan untuk memprioritaskan evakuasi dan penyelematan korban. Dia memastikan pemerintah akan memperbaiki rumah-rumah korban gempa.  

"Untuk korban-korban yang masih tertimbun saya juga telah perintahkan agar itu didahulukan evakuasinya, penyelamatan didahulukan. Dan untuk nantinya rumah-rumah yang rusak berat yang rusak ringan yang rusak sedang pemerintah akan memberikan bantuan," ujarnya.

Presiden mengatakan, untuk rumah rusak berat akan diberikan bantuan sebesar Rp50 juta, rusak sedang diberikan bantuan Rp20 juta. Sedangkan rusak ringan diberikan bantuan Rp10 juta. 

"Paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi diwajibkan memakai standar-standar bangunan antigempa oleh Menteri PUPR. Tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini gempa 20 tahunan sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah antigempa," jelasnya.

Meski demikian, Presiden meyebut akses jalan yang sempat tertutup longsor sudah kembali terbuka. Menurutnya ini akan semakin mempercepat penanganan evakuasi korban gempa. 

"Saya senang akses jalan yang kemarin tertimbun tadi pagi sudah bisa dibuka, Alhamdulillah. Dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun," ujar Presiden mengakhiri. 

Sentimen: negatif (98.5%)