JAKARTA - Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyampaikan bahwa tren perkembangan aktivitas gempa susulan atau aftershock yang terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Dia menyebut, aktivitas gempa susulan semakin berkurang.

Daryono menjelaskan, BMKG melakukan pemutakhiran data terkait aktivitas gempa susulan selama 6 jam sekali sejak persitiwa gempa M5,6 mengguncang Cianjur dan sekitarnya.

Di mana, 6 jam pertama itu gempa susulan yang terjadu sebanyak 62 kali. Kemudian, 6 jam kedua 39 gempa. Selanjutnya, 6 jam ketiga 17 gempa, dan 6 jam terakhir itu terjadi 4 kali gempa susulan.

"Jadi memang tren terjadi peluruhan itu sudah nyata. Dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali," kata Daryono dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi V DPR, di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (22/11/2022).

Baca juga: Tinjau Longsor di Cugenang Cianjur, Ini Arahan Presiden Jokowi

Tak hanya frekuensi, BMKG juga melihat tren dari kekuatan gempa susulan tersebut. Dimana, kekuatan gempa susulan terbesar dirasakan M4,2.

Baca juga: Polri Terjunkan 1.000 Personel, Bantu Evakuasi dan Bangun Dapur Umum untuk Korban Gempa Cianjur

"Dan ini tampaknya ada tren aktivitas magnitudo nya semakin melemah," ujarnya.

Baca Juga: Saatnya Anak Muda Bangkit Bersama untuk Indonesia Bersama Astra

(fkh)