BMKG Catat 130 Gempa Susulan di Cianjur, Terbesar Magnitudo 4,2
Tirto.id Jenis Media: News
Hal tersebut dikatakan oleh Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami, BMKG, Daryono saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR RI dan Basarnas di Kompleks Parlemen.
"Sejak pukul 12.00 WIB tadi, kami sudah mencatat 130 kali gempa susulan. Yang terbesar susulannya M (magnitudo) 4,2 dan yang terkecil M 1,2," kata Daryono.
Sebelumnya BMKG mencatat terjadi 125 kali gempa susulan di Kabupaten Cianjur per pukul 08.00 WIB pada Selasa (22/11/2022).
Ia mengaku ketika mampu membaca kekuatan gempa magnitudo 1,2 merupakan prestasi bagi BMKG dalam memonitor gempa.
"Karena semakin banyaknya alat yang kita pasang dan kita bisa memberikan informasi sedetail-detailnya terkait dengan aktivitas gempa yang terjadi," ucapnya.
Berdasarkan jumlah frekuensi yang dicatat oleh BMKG setiap enam jam, pertama terdapat 62 gempa susulan. Kemudian 6 jam kedua 39 kali gempa; 6 jam ketiga 17 kali gempa; 6 jam terakhir itu 4 kali gempa susulan.
"Jadi memang tren terjadi peluruhan itu sudah nyata. Dan ini menjadi pertanda bahwa tidak lama lagi kondisi akan aman kembali," tuturnya.
Kemudian Daryono mengatakan jika melihat tren ini, pihaknya cukup tenang karena terjadi fluktuasi data, meskipun trennya semakin mengecil.
"Jadi ini adalah besaran magnitudo yang kami plot menjadi diagram, dan ini tampaknya ada tren aktivitas magnitudonya semakin melemah," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 103 korban tewas akibat gempa bumi magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin (21/11/2022) kemarin. Data tersebut terhimpun per pukul 09.55 WIB pada Selasa (22/11/2022).
"Mayoritas warga meninggal karena tertimpa reruntuhan bangunan yang ambruk saat peristiwa terjadi," kata Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB melalui keterangan tertulisnya.
Sentimen: positif (61.5%)