Sentimen
22 Nov 2022 : 14.24
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Gunung, Sukabumi, Cianjur
Badan Geologi Jelaskan Penyebab Gempa Cianjur: Kawasan Rawan Bencana
22 Nov 2022 : 21.24
Views 2
Medcom.id Jenis Media: News
Jakarta: Gempa M5,6 yang berpusat di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan bangunan parah. Bencana alam ini disebabkan oleh struktur yang lunak dan melapuk.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan bagaimana analisis terjadinya gempa Cianjur. Hal ini karena struktur tanah wilayah tersebut yang melapuk.
"Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede," terang Badan Geologi melalui website resmi.
Peta gempa Cianjur. Foto: https://vsi.esdm.go.id/
Wilayah Kabupaten Cianjur tersebut secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.
"Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," lanjut Badan Geologi.
Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Gempa Cianjur akibat aktivitas sesar aktif Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," terang Badan Geologi.
Kemudian, keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.
Badan Geologi menambahkan, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa Cianjur ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Jumlah korban jiwa gempa Cianjur per Selasa pagi, 22 November 2022, mencapai 162 orang. Lebih dari 2.300 bangunan rusak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menjelaskan bagaimana analisis terjadinya gempa Cianjur. Hal ini karena struktur tanah wilayah tersebut yang melapuk.
"Morfologi wilayah tersebut pada umumnya berupa dataran hingga dataran bergelombang, perbukitan bergelombang hingga terjal yang terletak pada bagian tenggara gunung api Gede," terang Badan Geologi melalui website resmi.
-?
- - - -Peta gempa Cianjur. Foto: https://vsi.esdm.go.id/
Wilayah Kabupaten Cianjur tersebut secara umum tersusun oleh endapan Kuarter berupa batuan rombakan gunung api muda (breksi gunung api, lava, tuff) dan aluvial sungai. Sebagian batuan rombakan gunung api muda tersebut telah mengalami pelapukan.
"Endapan Kuarter tersebut pada umumnya bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan, sehingga rawan gempa bumi," lanjut Badan Geologi.
Selain itu pada morfologi perbukitan bergelombang hingga terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan, berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Gempa Cianjur akibat aktivitas sesar aktif Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan lokasi pusat gempa bumi terletak di darat pada koordinat 107,05 BT dan 6,84 LS, berjarak sekitar 9,65 km barat daya Kota Cianjur atau 16,8 km timur laut Kota Sukabumi, dengan magnitudo M5,6 pada kedalaman 10 km.
"Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG dan GeoForschungsZentrum (GFZ) Jerman, maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif," terang Badan Geologi.
Kemudian, keberadaan sesar aktif tersebut hingga kini belum diketahui dengan baik karakteristiknya dan lokasinya berada pada bagian timur laut zona sesar Cimandiri.
Badan Geologi menambahkan, sebaran permukiman penduduk yang terlanda guncangan gempa bumi terletak pada Kawasan Rawan Bencana (KRB) gempa bumi tinggi. Kejadian gempa Cianjur ini tidak menyebabkan tsunami karena lokasi pusat gempa bumi terletak di darat.
Jumlah korban jiwa gempa Cianjur per Selasa pagi, 22 November 2022, mencapai 162 orang. Lebih dari 2.300 bangunan rusak.
(SYN)
Sentimen: negatif (88.9%)