Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kalideres
Kasus: mayat
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Renny Sudah Tewas Sejak 13 Mei
Gelora.co Jenis Media: News
GELORA.CO - Terdapat perkembangan dalam kasus penemuan jenazah satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Dalam penyelidikan yang dilakukan terungkap bahwa Budyanto perlihatkan mayat istri ke petugas Koperasi Simpan Pinjam dan Renny sudah tewas sejak 13 Mei.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi mengatakan pada tanggal 13 Mei 2022 seorang korban bernama Budyanto Gunawan ingin menggadaikan sertifikat rumah tersebut kepada koperasi simpan pinjam.
"Pada tanggal 13 Mei, mediator ini bertemu dengan seorang pegawai koperasi simpan pinjam karena ingin menggadaikan sertifikat rumah ini," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin 21 November 2022.
"Oleh karena itu pegawai koperasi simpan pinjam ini tertarik mengingat lokasi perumahan ini memiliki NJOP yang tinggi," tambahnya.
Akhirnya, pihak koperasi datang langsung melihat rumah tersebut.
Saat berada di kawasan halaman mereka sudah mencium bau busuk saat dibuka pintu oleh Budiyanto.
"Pada saat mereka datang ke seputaran rumah dua mediator, satu dari petugas atau pegawai dari koperasi simpan pinjam ini datang ke depan rumah sama-sama masuk ke rumah yang menjadi TKP ini. Pada saat itu diterima oleh almarhum Budianto, begitu membuka gerbang sudah tercium bau busuk yang luar biasa pada bulan Mei, 13 Mei," ucapnya.
Saat ditanyakan oleh pihak koperasi simpan pinjam mengenai bau busuk tersebut, Budiyanto hanya menjawab hal itu bersumber dari bau got.
"Ditanyakan kepada pihak rumah ko bau seperti ini, dijawab itu bau got," tuturnya.
Setelah itu, pihak koperasi mengecek sertifikat rumah yang ingin digadai tersebut.
Ternyata atas nama Renny Margaretha, salah satu dari empat jenazah yang ditemukan tewas.
"Kemudian masuk ke dalam rumah kemudian diminta perlihatkan sertifikatnya, ternyata sertifikat ini atas nama almarhumah Renny, nyonya Renny Margareta. Ibu dari Dian," ucapnya.
Selanjutnya, untuk memastikan kebenaran sertifikat tersebut. Pegawai koperasi meminta kepada Budiyanto untuk bertemu dengan Renny.
"Kemudian ditanyakan Ibu Renny ada dimana, sedang tidur di dalam (Kamar, red). Kemudian pegawai koperasi simpan pinjam ini mengajak diantarkan masuk ke dalam kamar," terangnya.
Setelah pintu kamar dibuka, disebut Hengky pihak koperasi menjelaskan kembali mencium bau yang lebih busuk.
"Begitu pintu kamar dibuka pegawai ini masuk menyeruak bau yang lebih busuk," ucapnya.
Ketika masuk ke kamar, kondisi di ruangan tersebut lampu dalam keadaan mati. Renny disebut sedang tidur dan lampu tidak boleh dinyalakan lantaran Renny sensitif dengan cahaya.
"Dimana ibunya, ini lagi tidur. Tapi jangan dinyalakan lampu karena ibu saya sensitif terhadap cahaya kata anak atas nama Dian yang turut meninggal di TKP," ungkapnya.
Saat Renny hendak dimintai keterangan oleh pegawai tersebut terkait sertifikat, ia tidak merespons.
Akhirnya pegawai koperasi menyalakan lampu telepon genggamnya.
Hengky menyebut petugas tersebut menemukan Renny sudah menjadi mayat.
"Pada saat dibangunkan untuk mengecek sertifikat ini, dipegang-pegang agak gemuk agak curiga, tanpa sepengetahuan Dian salah satu korban pegawai koperasi simpan pinjam ini menghidupkan flash hp nya begitu diliat langsung yang bersangkutan teriak takbir Allahu Akbar, ini sudah mayat di tanggal 13 Mei," sebutnya.
Sebelumnya diberitakan, pihak kepolisian melanjutkan penyelidikan terkait kasus penemuan 4 jenazah sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat dengan memeriksa beberapa saksi-saksi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, kepolisian juga telah memeriksa 2 anak dari korban pasangan suami istri kasus tersebut.
"Kita sudah periksa beberapa orang saksi diantaranya dua anak dari Pak Rudyanto dan Margareth," ujar Zulpan, Jumat 18 November 2022.
Sentimen: negatif (80%)