Sentimen
Positif (96%)
22 Nov 2022 : 10.10
Informasi Tambahan

Event: Perang Dunia II

Institusi: Universitas Udayana

Jaga Biota Laut, Malleum Iustitiae Institute Bersama JDC Gelar Program Konservasi Terumbu Karang di Bali

22 Nov 2022 : 17.10 Views 2

Rmol.id Rmol.id Jenis Media: Nasional

Jaga Biota Laut, Malleum Iustitiae Institute Bersama JDC Gelar Program Konservasi Terumbu Karang di Bali

Hal itu, yang kemudian mendorong Founder Malleum Iustitiae Institute Efatha Filomeno Borromeu Duarte bersama Jaladharma Diving Club melaksanakan program konservasi terumbu karang di Pesisir Tulamben, Kabupaten Karang Asem, Bali.

Merujuk Statistik Lingkungan Hidup 2021, kata Efatha Duarte, luas kawasan konservasi terumbu karang di Bali mencapai 977 hektare.


"Ini tentunya harus kita lestarikan bersama demi menjaga ekosistem biota laut maupun manfaat ekonomis bagi pariwisata Bali," kata Efatha dalam keterangannya, Sabtu (19/11).

Malleum Iustitiae Institute bersama Jaladharma Diving Club concern melaksanakan kegiatan konservasi terumbu karang di Tulamben selama 4 hari (14-17 November 2022) sebagai bentuk kepedulian pelestarian ekosistem biota laut Pulau Bali.

"Kegiatan konservasi terumbu karang yang dilaksanakan di Tulamben merupakan bentuk konkret kepedulian kami kalangan kampus bersama Jaladharma Diving Club (JDC) menjaga dan melestarikan keindahan alam biota laut Pulau Bali," kata Efatha lagi.

Dosen Universitas Udayana ini menegaskan, ada penguatan pemahaman peserta melalui penyampaian materi dari para instruktur profesional. Katanya, materi yang diberikan terkait pentingnya terumbu karang.

"Kita ketahui bahwa, terumbu karang merupakan salah satu penghasil oksigen dalam lautan dan hunian bagi biota laut lainnya, sehingga menjadi penting untuk sebaik mungkin menjaga dan melestarikannya," terangnya.

Sementara itu, Ketua JDC Suyanto Nawawi menambahkan, urgensi konservasi adalah menjaga dan melindungi terumbu karang.

"Karena seperti yang kita tahu bahwa terumbu karang sebagai penyumbang oksigen di bumi hingga 80 persen,” ungkap Suyanto.

Lanjut Suyanto, kegiatan konservasi terumbu karang ini berjalan lurus dalam menumbuhkan ekonomi masyarakat pasca pandemi.

Selain itu, Ia mengungkapkan potensi alam bawah laut Tulamben menyisakan histori peninggalan perang dunia II yang dapat menarik minat wisatawan.

“Pantai Tulamben sangat luar biasa potensinya, salah satu spot diving terdapak bangkai kapal perang USS Liberty milik Amerika Serikat yang karam, ini menjadi salah satu destinasi wisata,” pungkasnya.

Sentimen: positif (96.2%)