G20 Dorong Kesempatan Kerja Penyandang Disabilitas
Koran-Jakarta.com Jenis Media: Nasional
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memastikan presedensi Indonesia dalam G20 2022 mendorong kesempatan kerja bagi penyandang disablitas. G20 2022 menghasilkan dokumen Action Plan on Accelerating and Monitoring The G20 Principal for The Labour Market Integration of Person with Disabillities.
"Saya berharap dengan momentum komitmen dari hasil G20 presidensi Indonesia ke depannya kita terus harus mengintensifkan berbagai langkah," ujar Ida dalam Pemberian Penghargaan Nasional BUMN yang Mempekerjakan Penyandang Disabilitas, di Jakarta, Senin (21/11).
Dia menerangkan, hasil G20 tersebut harus diintegrasikan dalam pasar tenaga kerja penyandang disabilitas yang inklusif. Langkah pertama, berkomitmen untuk mempromosikan pekerjaan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan bagi penyandang disabilitas sejalan dengan agenda 2030 SDGs khususnya pasal 27 tentang pekerjaan dan ketenagakerjaan.
Kedua, memberikan pelatihan dan vokasi untuk memanfaatkan peluang kerja dan transformasi keterampilan kerja digital sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Ketiga meningkatkan partisipasi kerja tenaga kerja penyandang disabilitas di pasar kerja.
Baca Juga :
Pengiriman Calon Pekerja Migran Ilegal ke Malaysia Digagalkan"Keempat memberikan peluang wirausaha untuk penyandang disabilitas yang tidak masuk dalam dunia kerja formal," jelasnya.
Terdampak Pandemi
Ida menuturkan, pekerja penyandang disabilitas menjadi kelompok yang sangat terdampak pandemi Covid-19. Pekerja penyandang disabilitas yang dirumahkan dan tidak dibayar meningkat dari 11,8 persen sejak tahun 2017 sampai 2019 menjadi 14,26 persen di tahun 2020.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021, jumlah pekerja dengan disabilitas di Indonesia mencapai 7,04 juta orang atau 5,37 persen dari total penduduk bekerja. Angka ini turun dari 2020 di mana jumlah pekerja dengan disabilitas mencapai 7,67 juta orang atau 5,9 persen dari total penduduk kerja.
Baca Juga :
G20 Harus Wujudkan Kebijakan Industrialisasi BerkelanjutanDia menambahkan, 70 sampai 80 persen penyandang disabilitas hanya lulusan sekolah dasar.
Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup
Sentimen: positif (94.1%)