Sentimen
Positif (78%)
21 Nov 2022 : 20.58
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Kasus: bullying

Cegah Aksi Bully Kembali Terjadi, Pemkot Bandung Gencarkan Kembali Sosialisasi Pencegahan Kekerasan di Sekolah

21 Nov 2022 : 20.58 Views 2

Prfmnews.id Prfmnews.id Jenis Media: Nasional

Cegah Aksi Bully Kembali Terjadi, Pemkot Bandung Gencarkan Kembali Sosialisasi Pencegahan Kekerasan di Sekolah

PRFMNEWS - Pada akhir pekan lalu viral sebuah aksi bully yang terjadi di salah satu SMP di kawasan Ujungberung, Kota Bandung.

Baik pelaku maupun korban bully-ing tersebut akan didampingi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung.

"Sedang kita tangani juga dengan pihak kepolisian. Akan ada pendampingan dari awal sampai selesai. Entah itu akan ada proses hukum atau tidak. Tapi akan kita dampingi terus," jelas Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati Sabtu, 19 November 2022 lalu.

Baca Juga: Penjelasan Disdik Kota Bandung Soal Tindak Lanjut Penanganan Aksi Bullying Siswa SMP di Ujungberung

Kata dia, agar kasus serupa tak terulang kembali, DP3A akan kembali menyosialisasikan ke sekolah-sekolah terkait pencegahan tindakan kekerasan di dunia pendidikan.

Sosialisasi ini akan dilakukan melalui Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

"Rencananya ke depan kami juga akan kembali menyosialisasikan terkait bullying agar tidak terjadi lagi sebagai bentuk pencegahan kekerasan dalam bentuk lainnya," imbuhnya.

Baca Juga: Mahfud MD Soal Bullying Siswa SMP di Bandung: Ini Sungguhan atau Untuk Konten?

Baca Juga: Ridwan Kamil Soal Kasus Bullying Siswa SMP di Bandung: Sudah Ditangani Wali Kota

Sementara itu, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung, Yunimar Mulyana menyampaikan, TP PKK akan terus bekerja sama dengan DP3A dan Disdik untuk menekan kasus bullying anak di Kota Bandung.

"Karena memang nanti DP3A juga yang akan berkolaborasi dengan Disdik dan Puspaga. Kita juga akan berkoordinasi supaya bisa terus melakukan pendampingan juga konseling kepada anak yang dirundung dan pelakunya. Diberikan bimbingan agar tidak terjadi lagi kasus serupa," imbau Yunimar.***

Sentimen: positif (78%)