TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofiika (BMKG) mencatat ada 45 kali gempa susulan (aftershock) di Cianjur, Jawa Barat. 

Jumlah tersebut seusai update dari BMKG hingga pukul 17.00 WIB, Senin (21/11/2022). 

Dari hasil monitoring BMKG, gempa bumi susulan dengan magnitudo terbesar M 4.0. 

"Jadi hingga pukul 17.00 sore ini tercatat gempa susulan sudah 45 kali, jadi sudah meningkat lagi dari 25 kali tadi," kata Kepala BMKG, Dwikorita Karnawarti, dikutip dari youTube TvOneNews. 

"Magnitudo tertinggi 4.0, kemudian semakin melemah, sekarang paling rendah 1.7," sambungnya. 

Ia mengatakan, interval dari tiap gempa susulan ini tidak sama. 

Dwikorita juga menyatakan magnitude gempa susulan kekuatannya jauh lebih kecil dari gempa utama 

"Intervalnya tidak selalu sama, tapi dalam dua jam ini sudah meningkat 20 kali."

"Magnitudonya trendnya melemah ini, semoga saja semakin kecil dan stabil," tuturnya. 

Meski demikian, Dwikorita meminta masyarakat tetap waspada meski gempa susulan bermagnitudo kecil.

"Meski gempa susulan tercatat mangnitudo kecil, untuk tetap waspada, sebab titik pusat gempa ada didarat dan kedalamannya dangkal."

"Sekarang fokusnya pada daerah yang tinggal disekitarepicenter, yakni di Cianjur dan sekitarnya," tuturnya. 

62 Orang Meninggal

Menurut update Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) BNPB pukul 19.34 yang diterima Tribunnews.com, korban meninggal akibat gempa di Cianjur berjumlah 62 orang.