Sentimen
Negatif (99%)
21 Nov 2022 : 13.32
Informasi Tambahan

BUMN: PT Biofarma

Event: vaksinasi

Tokoh Terkait

Kemenkes: Cakupan Vaksinasi Rendah, Indonesia Beresiko Tinggi Penyebaran Virus Polio

21 Nov 2022 : 13.32 Views 2

Pikiran-Rakyat.com Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional

Kemenkes: Cakupan Vaksinasi Rendah, Indonesia Beresiko Tinggi Penyebaran Virus Polio

PIKIRAN RAKYAT - Seorang anak berusia 7 tahun di Desa Mane, Kabupaten Pidie, Aceh terinfeksi virus polio tipe 2.

Diketahui, anak tersebut menderita polio dengan mengalami sejumlah gejala di antaranya adalah flu, demam hingga lumpuh di bagian kaki kiri.

Sejumlah gejala polio tersebut pun terjadi mulai 6 Oktober 2022 dan sang anak baru dilarikan ke RSUD TCD Sigil pada 18 Oktober 2022, setelah mengalami onset lumpuh.

Baca Juga: Terong Punya Segudang Manfaat bagi Kesehatan, tapi Ada Efek Sampingnya

Keterangan itu turut disampaikan oleh Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM., MARS.

"Sampel kemudian dikirimkan Biofarma untuk sekuensing dan ternyata memang betul dia tipe 2," katanya, dikutip pada Minggu, 20 November 2022.

Lebih lanjut, Maxi menjelaskan bahwa Indonesia merupakan negara ke-16 yang melaporkan adanya kasus virus polio tipe 2 per 15 November 2022.

Baca Juga: WHO Sebut MSG Aman, Sejumlah Riset Ungkap Dampak Buruknya

Adapun, ke-15 negara lainnya yang telah melaporkan adanya kasus polio adalah Amerika Serikat, Algeria, Central African Republic, Ghana, Mozambik, Eritrea, Togo, Ukraina, Yaman, Kongo, Nigeria, Somalia, Niger dan Chad.

"Kita melaporkan dari Aceh, jadi kita negara ke-16," ujarnya.

Pemerintah Indonesia pun telah menetapkan penemuan kasus polio tersebut sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Baca Juga: Diare: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

"Setiap penemuan satu kasus polio untuk merupakan suatu kejadian luar biasa, jadi masuk KLB," ucapnya.

Polio ditetapkan sebagai KLB lantaran dapat menyebabkan kelumpuhan permanen hingga kematian terhadap penderitanya, terlebih bagi anak berusia di bawah lima tahun yang belum menerima vaksin polio.

Sementara itu, Maxi menyebutkan bahwa Indonesia dapat beresiko tinggi terkait penyebaran virus polio. Pasalnya, Indonesia memiliki cakupan vaksin polio yang terbilang rendah.

"Kalau kita lihat pada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota semua masuk kriteria tinggi, high risk, cakupan vaksinasi polio rendah semua. Jadi kini ke Indonesia high risk untuk terjadinya KLB (kejadian luar biasa) polio," tuturnya.

Oleh karena hal itu, Pemerintah Indonesia pun akan segera melakukan proses imunisasi di Provinsi Aceh.

"Respon-respon penanggulangan KLB itu kita akan melakukan outbreak respond imunisasi, juga cakupan imunisasi kita tingkatkan," kata Maxi.

Sebagai informasi, imunisasi polio di Indonesia hingga saat ini menggunakan jenis polio tetes BOPV yang diberikan selama empat kali per empat bulan untuk mencegah polio tipe 1 dan 2.

Selain itu, vaksin tersebut juga diberikan dengan mengkombinasikannya bersama Inactive Polio Vaccine (IPV) dalam sediaan injeksi. Nantinya, saat anak berusia 9 bulan juga akan diberikan booster dan vaksin campak.***

Sentimen: negatif (99.9%)