Sentimen
Negatif (100%)
21 Nov 2022 : 13.29
Informasi Tambahan

Kab/Kota: bandung

Tokoh Terkait

Orang Tua Korban Bully SMP Plus Baiturrahman Ogah Damai, Tetap Lapor Polisi

Pojoksatu.id Pojoksatu.id Jenis Media: Nasional

21 Nov 2022 : 13.29
Orang Tua Korban Bully SMP Plus Baiturrahman Ogah Damai, Tetap Lapor Polisi

POJOKSATU.id, BANDUNG – Orang tua korban bully di SMP Plus Baiturrahman ogah damai dan tetap menempuh jalur hukum.

Hal itu dilakukan lantaran orang tua tak terima anaknya jadi korban bully di SMP Plus Baiturrahman.

Orang tua korban berharap, penyelesaian secara hukum ini bisa memberikan efek jera kepada pihak yang terkait.

Yudarmi, ayah korban mengatakan, sebagai orang tua dirinya sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa anaknya.


“Membuat laporan polisi,” katanya dikonfirmasi, Minggu 20 November 2022.

Saat ini, pihaknya tengah melengkapi berkas laporan dan melakukan visum di Rumah Sakit (RS) Ujungberung, Kota Bandung.

BACA: Kepala SMP Plus Baiturrahman Bantah Ada Bully di Kelas, Sebut Video Viral cuma Game Tebak-tebakan

“Sedang bikin surat pengantar untuk visum,” sambungnya.

Yudarmi juga enggan berkomentar terkait kemungkinan adanya upaya mediasi untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Menurutnya, upaya penyelesaian melalui jalur hukum akan lebih baik agar kedepannya tidak akan terulang lagi hal demikian.

“Tetap jalur hukum,” tegasnya.

Terpisah, Kapolsek Ujungberung Kompol Karyaman menyatakan, pihaknya mempersilahkan jika orang tua korban melayangkan laporan polisi.

“Orang tua korban juga sudah melapor,” ungkap Karyaman.

Jika memang orang tua korban menghendaki adanya proses hukum yang ditempuh, pihaknya juga siap melakukan penyelidikan lebih lanjut.

BACA: Viral, Siswa SMP Jadi Korban Bully di Sekolah Hingga Pingsan, Kepala Ditendang Pakai Jurus Kungfu

“Sebagaimana hasilnya, proses (hukum) atau ada upaya lain, karena tidak menutup kemungkinan ada upaya lain,” ucap Karyaman.

“Yang penting kami sudah melaksanakan kegiatan proses penyelidikan maupun penyidikan nanti,” sambungnya.

Namun jika nanti di tengah proses hukum yang berjalan pihak korban dan pelaku ingin melakukan mediasi, pihaknya juga siap memfasilitasi.

“Mediasi ke depannya, ya silakan, tidak menutup kemungkinan. Di samping melihat korban tidak fatal lukanya, Alhamdulillah,” tandasnya.

 

Cuma Game Tebak-tebakan

Sementara, Kepala SMP Plus Baiturrahman Saefullah Abdul Muthalib membantah bahwa video yang menunjukkan salah satu siswa ditendang kepalanya adalah tindakan bully.

Sebaliknya, Saefullah Abdul Muthalib menyatakan bahwa siswa dalam video tersebut tengah memainkan sebuah game.

“Anak-anak sedang membuat game. Saat guru sedang di luar kelas pada jam ketiga pelajaran,” katanya, Sabtu 19 November 2022.

Disebutkan bahwa video itu direkam pada Kamis, 17 November 2022.

BACA: Siswa Dibully Hingga Pingsan di Ruang Sekolah, Walikota Bandung Berharap Jangan Sampai Ada Lagi

Ia menyatakan, saat itu sejumlah siswa tengah memainkan game tebak-tebakan.

Permainannya adalah, salah satu siswa dipasangkan helm warna merah lalu dipukul oleh temannya dari belakang.

“Kemudian menebak siapa (yang memukul). Itu permainannya,” kata dia.

Namun yang terjadi selanjutnya adalah, bukan menggunakan tangan. Tapi kaki, sebagaimana dalam video.

“Tapi lama kelamaan bukan dengan tangan, tapi dengan kaki oleh salah seorang siswa sampai tiga kali pukulan dengan kaki,” ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya cukup menyesalkan tindakan tersebut dan berjanji melakukan evaluasi.

“Kami sangat menyesalkan kejadian ini. Tentu ini menjadi evaluasi bagi kami untuk lebih ketat lagi,” katanya.

Selain itu, Saefullah juga mengecam aksi terduga pelaku yang dinilai sudah mengarah pada tindak kekerasan.

“Kami sangat mengecam dan tidak setuju dengan kejadian ini, karena ini kekerasan,” tandasnya. (AdeGP/pojoksatu)

Sentimen: negatif (100%)