Sentimen
Negatif (92%)
20 Nov 2022 : 11.26
Informasi Tambahan

Kasus: Teroris

BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024

20 Nov 2022 : 11.26 Views 2

Merahputih.com Merahputih.com Jenis Media: News

BNPT Sebut Ada Potensi Munculnya Kelompok Radikal di Pemilu 2024

MerahPutih.com- Suhu perpolitikan tanah air mulai memanas jelang Pemilu 2024. Badan Nasional Penanggulangan terorisme (BNPT) mengingatkan seluruh elemen bangsa soal potensi peningkatan gerakan radikal menjelang Pemilu Serentak 2024.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Ahmad Nurwakhid menilai, gerakan radikalisme-terorisme dominan dipicu oleh politik identitas berdasarkan agama.

Baca Juga:

Kepala BNPT Serukan Lawan Terorisme Melalui Gerakan Cinta NKRI

"Untuk menghadapi Pemilu 2024, maka yang radikalisme, terorisme ini, faktor dominan yang memicu adalah politisasi agama atau politik identitas," ujar Nurwakhid yang dikutip, Minggu (20/11).

Nurwakhid menilai potensi kelompok-kelompok radikal-teroris memanfaatkan momentum Pemilu selalu ada.

Salah satu cara mudah bagi mereka untuk masuk di arena pemilu melalui politisasi agama atau politik identitas.

"Kita sudah membuktikan bahwa potensi ancaman terorisme, radikalisme saat ini kan bisa kita eliminir sehingga kemarin penyelenggaraan G20 bisa berjalan aman, lancar, dan sukses," ungkap dia.

BNPT, kata Nurwakhid, akan melakukan berbagai langkah dan upaya untuk mencegah politik identitas dan masuknya ideologi transnasional dalam pesta demokrasi.

Baca Juga:

BNPT Dalami Profil dan Motif Perempuan Penerobos Keamanan Istana Negara

Upaya tersebut dilakukan sesuai tugas dan fungsi BNPT, yakni merumuskan kebijakan, mengimplementasikannya serta mengkoordinirnya.

Nurwakhid menegaskan bahwa radikalisme dan terorisme merupakan musuh bersama seluruh umat manusia, seluruh bangsa dan seluruh agama.

Karena itu, kata dia, upaya pemberantasan terorisme dan radikalisme menjadi tanggung jawab bersama, tidak bisa dibebankan kepada pemerintah saja.

Dibutuhkan peran aktif dan produktif dari seluruh elemen masyarakat, bangsa dan negara untuk selalu mengglorifikasi, untuk menjadi influencer bagi perdamaian, menjalin toleransi, persatuan, cinta tanah air dan bangsa, menghormati dan mengamalkan ideologi Pancasila, menghayati kebhinekaan.

Sehingga mitigasinya adalah lewat pencegahan agar politisasi agama tersebut tak meluas hingga menjadi politik kebencian.

"Ini harus dimitigasi, harus dicegah, jangan merebak politisasi agama atau politik identitas atau politik kebencian," ungkapnya. (Knu)

Baca Juga:

BNPT Minta Masyarakat Waspadai Cara Kelompok Teroris Munculkan Sel-Sel Baru

Sentimen: negatif (92.8%)