KBRN, Jakarta: Setelah menunggu empat tahun lamanya, kejuaraan Piala Dunia akan digulirkan kembali pada Minggu (20/11/2022) malam WIB. Tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar akan berhadapan dengan Ekuador di Al Bayt Stadium pada partai pembuka ini.

Dalam sejarah Piala Dunia, partai pembuka selalu dimainkan oleh tuan rumah. Qatar yang ditunjuk sebagai tuan rumah turnamen ini akan berhadapan dengan wakil Amerika Selatan, Ekuador.

Duel Qatar vs Ekuador nanti malam bukan pertemuan pertama kedua tim. Qatar dan Ekuador tercatat sudah pernah bertemu tiga kali sebelum turnamen ini.

Tiga duel tersebut terjadi pada tahun 2018 dan tahun 1996. Pada tahun 2018 Qatar berhasil mengalahkan Ekuador dengan skor 4-3 dalam partai uji coba.

Di tahun 1996, di laga uji coba pertama berakhir imbang dengan skor 1-1. Sementara di pertandingan kedua, Ekuador menang dengan skor 2-1. Termasuk pertandingan nanti malam, semua pertemuan Qatar dan Ekuador digelar di Doha.

Piala Dunia 2022 ini merupakan kali pertama Qatar tampil di kejuaraan Piala Dunia. Mereka tidak pernah lolos di edisi-edisi sebelumnya.

Sementara itu, Piala Dunia 2022 adalah Piala Dunia keempat yang diikuti Ekuador. Terakhir kali mereka bermain di Piala Dunia pada tahun 2014 silam.

Ini kali pertama Ekuador berhadapan dengan tim Asia di Piala Dunia. Ekuador hanya menang satu kali dari lima pertandingan terakhir mereka di Piala Dunia.

Fakta yang menarik adalah tim tuan rumah Piala Dunia tidak pernah kalah di pertandingan pembuka. Dengan rekor 16 kemenangan dan 6 hasil imbang.

Namun, tim-tim debutan Piala Dunia tidak pernah menang di partai pembuka Piala Dunia dalam 20 tahun terakhir. Senegal adalah debutan terakhir yang menang di partai debut Piala Dunia mereka, di mana mereka mengalahkan Prancis di Piala Dunia 2002.

Para wakil AFC juga tidak pernah menang di pertandingan pembuka setiap Piala Dunia. Qatar berharap jadi tim AFC pertama yang memenangkan partai pembuka Piala Dunia.

Di partai pembuka Piala Dunia 2018, Rusia berhasil menang atas Arab Saudi dengan skor 5-0. Kemenangan itu merupakan kemenangan terbesar kedua dalam sejarah Piala Dunia.