Sentimen
Tak Hanya Menendang, Remaja di Tapanuli Selatan Juga Pukul Nenek dengan Kayu Hingga Patah
Pikiran-Rakyat.com Jenis Media: Nasional
PIKIRAN RAKYAT - Setelah video penganiayaannya viral, sekelompok remaja yang menendang seorang nenek di Tapanuli Selatan ditangkap Polisi.
Kapolres Tapanuli Selatan AKBP Imam Zamroni menjelaskan bahwa terdapat dua video viral di media sosial terkait peristiwa tersebut.
Video pertama berisi tentang sekelompok pelajar dengan mengendarai beberapa unit sepeda motor yang tiba-tiba berhenti.
Setelah itu, mereka mengajak seorang wanita paruh baya yang diduga kuat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Masih di video pertama, salah satu remaja kemudian terlihat menendang nenek itu dengan menggunakan kaki.
Baca Juga: 3 Hari Hilang, Pencari Ikan yang Tenggelam di Sungai Citarum Ditemukan Tewas
“Sedangkan video kedua yang merupakan sambungan video pertama, adalah video dua orang anak sekolah yang berboncengan," ucap Imam Zamroni, Minggu, 20 November 2022 dini hari.
"Di mana, anak yang di bonceng, terlihat memukul (nenek tersebut) dengan menggunakan sebilah kayu atau ranting pohon hingga patah,” ujarnya menambahkan.
Imam Zamroni menuturkan bahwa terkait video pertama, pihaknya mengamankan 5 orang remaja, antara lain IH, ZA, VH, AR, dan RM.
Kuat dugaan, remaja yang menendang nenek tersebut adalah IH, sembari ZA merekam videonya.
Kemudian, untuk video kedua yang kuat dugaan terlibat ada 4 orang remaja, dengan tiga di antaranya masih remaja yang sama dengan video pertama, yaitu IH, VH, dan AR.
Sedangkan seorang remaja lain yang juga diduga terlibat di dalam video kedua, Polisi mengamankan ASH.
Baca Juga: Videonya Viral, Orang Tua Pelajar yang Tendang Nenek di Tapanuli Selatan Minta Maaf
“Video viral yang kedua, kuat dugaan yang memukul dengan kayu adalah VH sembari AR merekam aksi pemukulan tersebut,” kata Imam Zamroni.
Dia mengungkapkan bahwa semua remaja itu merupakan pelajar di salah satu sekolah tingkat atas di Kabupaten Tapanuli Selatan.
Sedangkan satu di antara mereka, yakni ASH, lulusan satu sekolah keagamaan di Tapanuli Selatan.
“Untuk barang bukti yang kami amankan antara lain, dua unit Handphone milik ZA dan IH serta satu unit sepeda motor nomor polisi T 3350 BK milik RM,” tutur Imam Zamroni, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Polda Sumatra Utara.
Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya tengah mencari keberadaan korban atau keluarganya.
Petugas juga masih memeriksa saksi-saksi lain yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.***
Sentimen: negatif (99.8%)