Sentimen
Negatif (100%)
19 Nov 2022 : 14.06
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: Serang

Tokoh Terkait

Vaksin Polio di Aceh Cenderung Turun 4 Tahun Terakhir

19 Nov 2022 : 21.06 Views 2

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

Vaksin Polio di Aceh Cenderung Turun 4 Tahun Terakhir

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu menyebutkan, cakupan vaksinasi polio di Aceh menurun sejak 4 tahun terakhir dari 2019-2022.

Dia menyampaikan, penurunan akselerasi vaksin itu terjadi untuk oral polio vaccine/OPV dosis 1-4 dan inactive polio vaccine/IPV.

Khusus OPV, terjadi kecenderungan makin banyak daerah yang menurun atau berada dalam kategori merah dari tahun ke tahun.

"Itu kalau kita lihat di Aceh 4 tahun berturut-turut OPV (dosis) 1-4 kecenderungan terjadi makin banyak kabupaten/kota yang merah, apalagi untuk IPV justru memang hampir semua enggak jalan di Aceh," kata Maxi dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

Baca juga: Kemenkes: 30 Provinsi dan 415 Kabupaten/Kota di RI Berisiko KLB Polio

Tak hanya itu, Maxi menjelaskan, cakupan imunisasi di Aceh juga menurun dalam 10 tahun terakhir, atau tepatnya sejak tahun 2013.

Kendati begitu, sudah ada kenaikan imunisasi di tahun 2022 karena peran bupati dan ketua penggerak PKK.

"Ini 4 tahun terakhir dan kalau kita potret sejak 2013 kecenderungannya turun. Di 2022 kecenderungan mudah-mudahan mulai naik. Peran Bupati mulai ada tanda-tanda untuk naik," beberapa Maxi.

Baca juga: Polio, Asal-usul Pemberantasannya di Indonesia

Di level nasional kaya Maxi, ada 30 provinsi dan 415 kabupaten/kota di Indonesia masuk kriteria berisiko tinggi (high risk) terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio karena rendahnya vaksinasi.

Berdasarkan data Kemenkes, terjadi penurunan cakupan vaksin polio, baik OPV maupun IPV sejak 2 tahun terakhir.

Pada tahun 2020, cakupan vaksinasi OPV mencapai 86,8 persen, kemudian menurun pada tahun 2021 menjadi 80,2 persen. Maxi tidak memungkiri, banyak daerah dengan cakupan vaksinasi yang kurang dari 50 persen sejak tahun 2020.

"Sebelum pandemi lumayan ya, OPV sampai (vaksin) OPV 4 ada 86,8 persen, sekali pun ada yang di bawah 50 persen di Kalimantan Sumatera, Aceh sejak tahun 2020 sudah rendah, Papua paling banyak, dan Kalimantan," tuturnya.

Baca juga: Sejarah Vaksin Polio

Sementara itu, vaksinasi IPV di tahun 2020 sebesar 37,7 persen, kemudian naik tipis di tahun 2021 hingga 66,2 persen. Di tahun-tahun ini pula, banyak daerah dengan cakupan vaksinasi rendah termasuk Aceh.

"IPV itu rendah sejak 2020 cuma 37,7 persen, hampir semua Sumatera dan Kalimantan termasuk Jawa, Sulawesi itu merah semua cakupannya di bawah 50 persen," ungkap Maxi.

"Naik sedikit tahun 202, tapi Aceh kita lihat masih merah, dan Papua (juga sama)," sambung Maxi.

Sebagai informasi, terdapat satu kasus KLB di Pidie, Aceh pada eorang anak berusia 7 tahun.

Baca juga: Pemkab Pidie Tetapkan Status KLB untuk Kasus Polio yang Serang Bocah 7 tahun

Anak tersebut terserang virus polio tipe 2 berdasar hasil sampel yang diterima Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan BKPK) dan hasil PCR.

Penderita polio ini mengalami demam, lalu muncul nyeri pada persendian, dan kelemahan anggota gerak. KLB akhirnya kembali dinyatakan usai Indonesia mendapat sertifikat eradifikasi polio pada tahun 2014.

"Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium, diketahui bahwa pasien terinfeksi virus polio,” ujar Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto di Kantor Bupati Pidie, Jumat (18/11/2022).

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (100%)