Sentimen
Positif (72%)
20 Nov 2022 : 10.12
Informasi Tambahan

Kasus: kebakaran

Partai Terkait

Wamen LHK Menutup Paviliun Indonesia Di Konferensi PBB Perubahan Iklim

20 Nov 2022 : 10.12 Views 2

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Wamen LHK Menutup Paviliun Indonesia Di Konferensi PBB Perubahan Iklim

JawaPos.com- JAKARTA – Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong secara resmi menutup paviliun Indonesia di Konferensi PBB Perubahan Iklim (COP27 UNFCCC) di Mesir pada Kamis (17/11) malam waktu setempat. Dalam proses tersebut Alue Dohong berharap diskusi-diskusi antar negara soal pengurangan emisi terus berlanjut.

Dia mengatakan keberadaan paviliun di forum COP27 UNFCCC di Mesir sangat strategis. Sebab selama kurang lebih dua pekan, paviliun Indonesia menjadi media showcase kebijakan dan aksi penanganan perubahan iklim oleh pemerintah Indonesia.

’’Paviliun Indonesia menunjukkan apa yang telah kita lakukan dalam negosiasi global dan menyajikan berbagai pembelajaran dari lapangan dan berbagai pemangku kepentingan,’’ kata Alue dalam keterangannya Sabtu (18/11). Dia menjelaskan konten di dalam paviliun Indonesia tidak hanya ditampilkan secara faktual. Tetapi juga ditransmisikan secara virtual untuk penyebaran secara global.

Dia menjelaskan selama beroperasi, paviliun Indonesia menjalankan peran sharing informasi, pandangan, dan pemikiran yang konstruktif dan integratif mengenai pengendalian perubahan iklim di Indonesia kepada pihak global. ’’Kami telah menyuarakan aksi, strategi, dan inovasi Indonesia kepada dunia internasional,’’ jelasnya. Upaya itu menjadi wujud nyata dari bersama-sama memimpin aksi iklim untuk mencegah kenaikan suhu global sebesar 1,5 derajat celcius.

Paviliun Indonesia juga membahas berbagai aspek lain. Termasuk implementasi NDC menuju Net Zero Emission 2060, pembiayaan iklim untuk pembangunan berkelanjutan, peluang dan tantangan perubahan iklim dan ekosistem. Selain itu, turut dibahas isu lain seperti pengelolaan kebakaran hutan, gender dalam perubahan iklim, memanfaatkan solusi berbasis alam, gerakan pemuda, serta pengelolaan mangrove yang terintegrasi dan berkelanjutan.

Lalu soal peningkatan sinergi dan strategi pemangku kepentingan dalam pengelolaan sumber daya alam, aksi iklim yang inklusif dan kolaboratif, pengelolaan lahan gambut berkelanjutan, dan pengelolaan sampah plastik. ’’Berbagai topik yang sangat penting untuk aksi iklim telah kita diskusikan. Meski begitu, kami tidak ingin pembahasan isu-isu tersebut berhenti pada penutupan Paviliun Indonesia di COP27 UNFCCC,’’ katanya.

Alue mengajak semua pihak untuk terus melanjutkan diskusi dan menerapkan menerapkan langkah maju mencapai emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen tanpa syarat dan 43,20 persen bersyarat pada tahun 2030. Target ini sebagaimana tercantum dalam NDC Enhanced Indonesia. (*)

Editor : Dinarsa Kurniawan

Reporter : Hilmi Setiawan

Sentimen: positif (72.7%)