Sentimen
Negatif (98%)
19 Nov 2022 : 16.46
Informasi Tambahan

Event: vaksinasi

Kab/Kota: Tangerang

Kasus: covid-19

Kalau Imunisasi Tak Capai Target, Kita Tinggal Tunggu Panen KLB

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Nasional

19 Nov 2022 : 16.46
Kalau Imunisasi Tak Capai Target, Kita Tinggal Tunggu Panen KLB

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas suatu penyakit bisa terjadi terus-menerus jika capaian vaksinasi rendah.

Apalagi, saat pandemi Covid-19 atau tepatnya sejak dua tahun terakhir, target Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) tidak tercapai.

"Ini harus disampaikan kepada masyarakat, bahwa kalau imunisasi jenis antigen apapun yang tidak mencapai target, apalagi tiga tahun berturut-turut, kita tinggal tunggu waktu panen KLB," kata Maxi dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Sabtu (19/11/2022).

Maxi mengatakan, terjadi penurunan cakupan vaksin polio, baik OPV maupun IPV sejak 2 tahun terakhir.

Baca juga: Imbas Penghentian Obat Sirup, Emak-emak di Tangerang Tunda Imunisasi Anak karena Khawatir Demam

Pada tahun 2020, cakupan vaksinasi OPV mencapai 86,8 persen, tetapi menurun pada tahun 2021 menjadi 80,2 persen.

Maxi tidak memungkiri, banyak daerah dengan cakupan vaksinasi yang kurang dari 50 persen sejak tahun 2020.

Sementara itu, vaksinasi IPV di tahun 2020 sebesar 37,7 persen. Kemudian, naik tipis di tahun 2021 hingga 66,2 persen. Di tahun-tahun ini pula, banyak daerah dengan cakupan vaksinasi kurang dari 50 persen.

Selain polio, penetapan status KLB juga sudah terjadi untuk berbagai penyakit sebelumnya, termasuk campak.

"Kita sudah terbukti difteri tahun lalu banyak yang meninggal di Kalbar, jadi tinggal menunggu. KLB campak sudah di mana-mana karena dua tahun ini temuan imunisasi IDL dan imunisasi tambahan itu banyak tidak capai target," ujar Maxi.

Baca juga: Kemenkes: Kasus Gagal Ginjal Akut Bukan Disebabkan oleh Covid-19, Vaksinasi, dan Imunisasi Rutin

Oleh karena itu, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi dengan melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) hingga pemenuhan target IDL.

Maxi juga mengaku rutin berkirim surat ke daerah tiap tiga bulan sekali untuk mengakselerasi vaksinasi.

Proses pengiriman surat ini juga dilakukan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin tiap tiga bulan sekali kepada bupati/gubernur.

"Itu efektif ternyata, imunisasi perlu digerakkan ke Pemda sehingga kita terhindar dari KLB dapat dicegah dengan imunisasi. Untuk antigen yang lain, tahun 2022 kita Alhamdulillah baik untuk IDL, itu kita capai target sampai dengan setiap bulan," kata Maxi.

Baca juga: Apa itu Imunisasi Campak Rubella, Manfaat, untuk Usia Berapa, Efeknya?

-. - "-", -. -

Sentimen: negatif (98.4%)