Sentimen
Informasi Tambahan
Institusi: Paspampres
Kab/Kota: Badung, Denpasar
Tokoh Terkait
Viral Seorang Wanita Terobos Iring-iringan Presiden Jokowi di Bali, Polda Bali: Dia Ingin Dekat dengan Presiden
Fajar.co.id Jenis Media: Nasional
FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa menarik sekaligus menegangkan terjadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melintas di Jalan Thamrin, Dauh Puri, Denpasar Barat, Kamis (17/11). Pasalnya, ada seorang wanita berinisial W, 35, yang nekat menerobos penjagaan iring-iringan orang nomor satu di Indonesia itu.
Insiden ini pun direkam warga dan seketika viral di media sosial. Diketahui, Presiden Jokowi pagi itu melaksanakan kunjungan kerja di Pasar Badung, Denpasar, setelah sehari sebelumnya menghadiri puncak KTT G-20 di Nusa Dua, 15-16 November 2022. Ia menyempatkan menyapa masyarakat yang beraktivitas sambil membagikan kaos.
Dalam rangkaian kegiatan ini, mantan Gubernur DKI Jakarta beserta rombongannya itu sempat melewati Jalan Thamrin. Tak disangka, ada seorang wanita berambut panjang yang mengenakan baju putih dengan celana biru berlari menerjang ke arah mobil Presiden yang sedang melaju perlahan. Dia nekat menerobos, meski saat itu ada penjagaan ketat Paspamres (Pasukan Pengamanan Presiden), serta TNI-Polri.
Wanita itu bahkan berani memasukkan tangannya ke kaca jendela tepat di samping Presiden Jokowi duduk. Saat itu juga, ada seorang lelaki yang ikut mendekat. Aparat pengamanan langsung bereaksi dan berusaha mengamankannya.
Terdengar teriakan “Jangan kasar, jangan kasar,” yang diduga dikatakan Paspampres kepada rekannya yang mengamankan. Informasi yang dihimpun koran ini, petugas mengamankan dua orang, yakni W dan suaminya R, 35, untuk dimintai keterangan. Pasutri itu adalah penjual kaca mata di area tersebut.
Dikonfirmasi mengenai peristiwa itu, Kabidhumas Polda Bali Kombespol Stefanus Satake Bayu Setianto mengatakan, aksi nekat tersebut merupakan bentuk antusiasme masyarakat terhadap Presiden.
“Jadi dia ingin dekat dengan Presiden. Karena saya lihat Presiden buka kaca mobil waktu itu, makannya dia mendekat ke Presiden, apalagi juga ada pembagian kaos,” ujarnya.
Pihaknya mengatakan, wanita tersebut tidak diperiksa atau diproses lebih lanjut. Meski begitu, ulah wanita tersebut berisiko bagi keamanan pemimpin negara, dan tentunya dapat membahayakan dirinya sendiri. Sehingga, tak seharusnya dilakukan. (jawapos)
Sentimen: negatif (93.4%)