Hotman Paris menyebut barang bukti narkoba yang ditemukan di rumah AKBP Doddy Prawiranegara tidak ada kaitannya dengan Teddy Minahasa.

JAKARTA, JITUNEWS.COM - Irjen Teddy Minahasa membantah dirinya menggelapkan barang bukti narkoba seberat 5 kg dan sebagiannya diedarkan di Kampung Bahari, Jakarta Utara. Ia mengklaim barang bukti narkoba seberat 5 kg masih tersimpan di kejaksaan untuk keperluan persidangan.

"Ada hal yang sangat baru dan ini mengubah semua fakta kejadian. Yaitu baru-baru ini setelah dicek semua barang bukti yang dianggap 5 kg diedarkan itu, masih ada utuh disimpan oleh kejaksaan sebagai bukti dalam persidangan terdakwa yang ada di Bukittinggi," kata pengacara Teddy Minahasa, Hotman Paris, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (18/11/2022).

Oleh karena itu, Hotman Paris menyebut barang bukti narkoba yang ditemukan di rumah AKBP Doddy Prawiranegara tidak ada kaitannya dengan Teddy Minahasa.

Ungkap 25 Kasus Narkoba, Polisi Amankan 34 Tersangka

"Dari kurang lebih 39,5 kg yang ditimbang, 5 kg itu yang jadi barang bukti masih utuh ada disimpan oleh jaksa. 35 kg sudah dimusnahkan. Artinya barang bukti yang ditemukan di rumah Doddy, di rumah Linda dan yang sudah beredar tidak ada kaitannya sama sekali dengan Teddy Minahasa," jelas Hotman.

Pada kesempatan itu, Hotman Paris Hutapea pasang badan terkait sabu yang diganti tawas. Ia menyebut Teddy Minahasa tengah bercanda terkait hal itu.

"Itu adalah sekadar canda dan tidak ada kaitannya sama sekali dengan benar-benar dilaksanakan penukaran," kata Hotman Paris di Polda Metro Jaya, Jumat (18/11/2022).

Hotman Paris mengatakan bahwa Teddy Minahasa memiliki kebiasaan yang suka bercanda. Hal itu, kata dia, sudah diketahui oleh banyak orang.

"Semua orang sudah tahu bahwa Teddy itu suka bercanda, makanya semua orang sudah tahu, makanya selalu dalam bentuk candaan ya," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa candaan terkait sabu yang diganti dengan tawas hanyalah bentuk tes yang disampaikan pimpinan kepada anggotanya. Terlebih, ia menyebut tidak ada saksi yang mengatakan bahwa sabu diganti dengan tawas.

"Itu biasa begitu pimpinan mengetes anggota, itu biasa begitu pimpinan mengetes dan ternyata tidak ada satu saksi pun mengatakan bahwa tawas itu diganti dengan narkoba," ujarnya.