Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Semarang, Bogor
Tokoh Terkait
Polisi Cecar Urip Saputra soal Motif Bikin Aksi 'Meninggal Hidup Lagi'
Detik.com Jenis Media: News
Polisi memeriksa Urip Saputra yang bikin heboh karena dinarasikan meninggal lalu hidup lagi. Polisi menyebut pemeriksaan dilakukan sejak semalam.
"Belum (selesai pemeriksaan). Kita usahakan nanti, kita lakukan pemeriksaan intensif sejak tadi malam," kata Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro saat dimintai konfirmasi, Sabtu (19/11/2022).
Yohanes mengatakan polisi mencecar Urip dan isrinya terkait motif melakukan aksi meninggal lalu hidup lagi. Salah satunya soal dugaan masalah utang.
"Semua hal, motifnya, kasus seperti apa itu kita dalami semua. Iya itu (masalah utang) termasuk, apakah itu motif nya atau bukan," ujarnya.
Yohanes mengatakan keterangan Urip akan dicocokkan dengan hasil pemeriksaan saksi lainnya. Total, ada tujuh orang saksi yang sudah diperiksa termasuk Urip dan istrinya.
"Kita cocokkan dengan keterangan saksi lainnya. Sejauh ini tujuh orang (saksi). Nanti kita sampaikan setelah pemeriksaan selesai," jelasnya.
Video disertai narasi tokoh Konghucu, Urip Saputra, meninggal dunia di Semarang lalu hidup lagi saat tiba di rumahnya di Bogor viral di media sosial. Belakangan, polisi mengungkap kalau Urip sebenarnya dijemput ambulans di Jakarta Selatan dalam keadaan sehat.
Polisi juga menyebut Urip memesan sendiri ambulans dan peti mati yang digunakannya. Polisi masih menyelidiki kasus ini, termasuk kaitannya dengan ada utang yang diceritakan istri Urip kepada sopir ambulans.
Polisi juga mendalami dugaan skenario palsu Urip Saputra meninggal dunia lalu hidup lagi atau mati suri. Polisi berupaya mengungkap fakta kasus yang menarik perhatian masyarakat karena videonya viral di media sosial ini.
"Nah, ini yang sedang kita dalami terkait dugaan skenario palsu dan lain-lainnya. Atau upaya-upaya untuk kepentingan tertentu itu, kami sedang dalami," kata Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin kepada wartawan, Rabu (16/11).
(haf/haf)Sentimen: negatif (94.1%)