Sentimen
19 Nov 2022 : 13.38
Informasi Tambahan
Grup Musik: iKON
Kab/Kota: Semarang
Tokoh Terkait
Wapres Tinjau UMKM Sanggar Batik di Semarang
19 Nov 2022 : 20.38
Views 3
Medcom.id Jenis Media: News
Semarang: Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyempatkan meninjau usaha mikro kecil menengah (UMKM) pengerajin batik saat mengakhiri kunjungan kerja (kunker) di Semarang, Jawa Tengah. Ma'ruf melihat proses pembatikan di Sanggar Batik Semarang 16, yang berlokasi di Tembalang, Semarang.
Wapres sempat berbincang-bincang dengan pemilik Sanggar Batik Semarang 16 Seraci Adi Putri Widepuri.
"Berapa lama pembuatan kain batik?" tanya Wapres ke Seraci, di Sanggar Batik Semarang 16, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 18 November 2022.
Seraci mengatakan proses pembatikan melalui teknik printing lebih cepat dibandingkan dengan teknis tulis. Teknik printing lebih sering digunakan dalam pembuatan batik untuk seragam instansi.
"Sementara untuk batik tulis seperti motif bunga satu bulan karena penuh motifnya, karena detil-detil banget," jelas Seraci.
Kemudian, Ma'ruf kembali bertanya terkait jenis kain yang digunakan dalam pembuatan batik. "Katun semua, katun primis. Bahan sutra lebih sulit lagi karena kainnya lari ke mana-mana," jawab Seraci.
Seraci juga menjelaskan sanggar batik yang telah dibangun sejak 2005 ini memiliki 219 motif Semarang. Motif tersebut diambil dari kecamatan, kelurahan, dan ikon-ikon terkenal yang berasal dari Semarang.
Seperti gedung bersejarah Lawang Sewu, makanan khas lumpia dan tahu gimbal. Sebagai upaya melindungi hak kekayaan intelektual, pada 2010 semua motif tersebut telah dipatenkan.
Selain batik, Seraci mengatakan beberapa produk yang juga dijual di sanggar tersebut adalah makanan buatan dari sorgum dan sukun. Meskipun harga lebih tinggi dari tepung, rasanya lebih enak dari tepung.
"Ini buatan sukun, dan ini sorgum bisa jadi brownis, roti tawar, dan getuk. Di Kota Semarang saat ini ada gerakan menanam 70ribu tanamna sukun. Utk ketahanan pangan pengganti beras," jelas Seraci.
Wapres sempat berbincang-bincang dengan pemilik Sanggar Batik Semarang 16 Seraci Adi Putri Widepuri.
"Berapa lama pembuatan kain batik?" tanya Wapres ke Seraci, di Sanggar Batik Semarang 16, Tembalang, Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 18 November 2022.
-?
- - - -Seraci mengatakan proses pembatikan melalui teknik printing lebih cepat dibandingkan dengan teknis tulis. Teknik printing lebih sering digunakan dalam pembuatan batik untuk seragam instansi.
"Sementara untuk batik tulis seperti motif bunga satu bulan karena penuh motifnya, karena detil-detil banget," jelas Seraci.
Kemudian, Ma'ruf kembali bertanya terkait jenis kain yang digunakan dalam pembuatan batik. "Katun semua, katun primis. Bahan sutra lebih sulit lagi karena kainnya lari ke mana-mana," jawab Seraci.
Seraci juga menjelaskan sanggar batik yang telah dibangun sejak 2005 ini memiliki 219 motif Semarang. Motif tersebut diambil dari kecamatan, kelurahan, dan ikon-ikon terkenal yang berasal dari Semarang.
Seperti gedung bersejarah Lawang Sewu, makanan khas lumpia dan tahu gimbal. Sebagai upaya melindungi hak kekayaan intelektual, pada 2010 semua motif tersebut telah dipatenkan.
Selain batik, Seraci mengatakan beberapa produk yang juga dijual di sanggar tersebut adalah makanan buatan dari sorgum dan sukun. Meskipun harga lebih tinggi dari tepung, rasanya lebih enak dari tepung.
"Ini buatan sukun, dan ini sorgum bisa jadi brownis, roti tawar, dan getuk. Di Kota Semarang saat ini ada gerakan menanam 70ribu tanamna sukun. Utk ketahanan pangan pengganti beras," jelas Seraci.
(AGA)
Sentimen: positif (86.5%)