Sentimen
Negatif (99%)
19 Nov 2022 : 09.07
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Kebayoran Baru

Kasus: penganiayaan

Anak Kombes Aniaya Junior, Keluarga Mengaku Belum Terima Hasil Visum

19 Nov 2022 : 09.07 Views 3

Jawapos.com Jawapos.com Jenis Media: Nasional

Anak Kombes Aniaya Junior, Keluarga Mengaku Belum Terima Hasil Visum

JawaPos.com – Keluarga anak berinisial FB, 16, mendesak agar kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang anak polisi berpangkat Kombes berinisial RC, 19, ditangani lebih profesional. Sebab, sejauh ini hasil visum belum juga diterima keluarga.

Ibu korban, Yusnawati, mengatakan visum telah dilakukan pada hari peristiwa penganiayaan di rumah sakit yang menjadi rujukan penyidik. Namun, sampai sekarang belum juga didapat hasilnya.

“Hasil visum itu sudah seminggu yang lalu, dimulai dari hari Sabtu kejadian sampai hari ini belum ada hasil,” kata Yusna kepada wartawan, Sabtu (19/11).

Yusna mengatakan, pihak keluarga sudah berulang kali menanyakan hasil visum tersebut. Namun, penyidik selalu berdalih belum mendapat laporan visum dari pihak rumah sakit.

“Saya sudah berulang kali meminta kepada penyidik tapi belum ada hasil,” jelasnya.

Sebelumnya, aksi kekerasan diduga terjadi di lingkungan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Siswa calon pelatihan Akpol berinisial FB, 16, diduga dianiaya oleh seniornya RC, 19, yang mengklaim sebagai anak petinggi Polri.

Ibu FB, Yusnawati mengatakan, peristiwa yang terjadi pada Sabtu (12/11) itu sudah dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan teregister dengan nomor LP/3596/XI/2022/RJS.

“Tiba-tiba anak saya pulang ke rumah terus dia lapor kalau dia dipukul sama salah satu anak petinggi polisi. Tempat kejadiannya itu di PTIK,” ucap Yusna di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (15/11).

Yusna menjelaskan, peristiwa bermula saat FB dituding menyembunyikan topi milik RC. Pemukulan dikabarkan terjadi di depan pelatih keduanya.

“Yang paling bikin saya miris itu pelatihnya itu tahu kalau anak saya sudah dibuat bonyok sama anak ini dan dia lihat sendiri kalau anak saya sudah dipukul sama anak itu,” jelasnya.

Editor : Edy Pramana

Reporter : Sabik Aji Taufan

Sentimen: negatif (99%)