Sentimen
Positif (47%)
19 Nov 2022 : 04.26
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Gunung, Cikini, Mangga Besar, Matraman

Kasus: Kemacetan

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Bina Marga DKI Tegaskan Pelebaran Trotoar Bukan Biang Kerok Macet

19 Nov 2022 : 04.26 Views 2

Detik.com Detik.com Jenis Media: News

Bina Marga DKI Tegaskan Pelebaran Trotoar Bukan Biang Kerok Macet

Jakarta -

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyatakan pembangunan dan pelebaran trotoar bukanlah biang kerok kemacetan. Prinsipnya, pelebaran trotoar diperlukan untuk menjaga konsistensi lajur.

"Nggak (pelebaran trotoar jadi biang kerok macet). Jadi kita harus memahami, kita membuat trotoar itu untuk mengonsistensi lajur jalan," kata Hari Nugroho saat dikonfirmasi, Jumat (18/11/2022).

Hari mencontohkan, di kawasan Cikini misalnya. Sebelum adanya revitalisasi trotoar, lajur jalannya inkonsisten. Kondisi inilah yang menyebabkan terjadi kepadatan lalu lintas di sekitar kawasan tersebut.

-

-

"Kayak Cikini, kan 2,5. Ya kita konsistensi jadi 2 aja. Tapi sisanya yang setengah jadi trotoar. Kan jadi bagus. Tetap aja 2 lajur, dari pada 2 tapi gemuk. Mending 2 tapi pas dan dapat trotoar," jelasnya.

Di samping itu, pembangunan trotoar dapat menghindari terjadinya penyempitan jalur (bottle neck) karena inkonsistensi lajur yang berujung kemacetan. Dia juga menjamin kegiatan ini tak akan mengganggu kebutuhan jalan.

"Nggak. Sebetulnya dari pada kita bottlenecknya kita bikin aja, tiga ya tiga. Dua ya dua. Jadi mikirnya jalan kok dikecil-kecilin, nggak. Memang kita berpikirnya ke depan kota global kan kita utamakan trotoar," tegasnya.

"(Misal) dari 4 ke 3 kan bottle neck. Kita konsistenkan jadi 3 semua," tambah dia.

Di tahun 2023 mendatang, pihaknya menganggarkan pembangunan trotoar senilai Rp 171 miliar. Nantinya, desain trotoar berupa complete street.

"Complete Street artinya ya minimal 3-4 meter. Kemudian kita pakai complete street itu ya palai bolar maupun guiding block maupun yang lain," ujarnya.

Pembangunan trotoar difokuskan di sejumlah wilayah, di antaranya adalah di Jalan Mangga Besar, Gunung Sahari Raya, kawasan sekitar Jakarta International Stadium (JIS). Kemudian, Mangga Dua Raya, Matraman Raya, sebagian ruas jalan Daan Mogot, Mas Mansyur segmen Utara. Selain itu, trotoar di sejumlah ruas jalan akan dilengkapi oleh jalur sepeda.

"Jalur sepeda sendiri kita kan seperti yang di Pecenongan Juanda, itu ada. Mas Mansyur juga ada jalur sepeda, jadi kita bangun jalur sepeda itu trotoar itu udah hampir 2,2 kilometer. Intinya, kalau memang trotoar itu dimungkinkam, itu kita bangun jalur sepeda," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah memandang kajian mendalam tentang pembangunan trotoar perlu dilakukan agar tidak menyebabkan kemacetan. Pasalnya, kata dia, banyak pembangunan pelebaran trotoar di Jakarta justru mengurangi volume jalan.

"Penekanan kami bahwa harus ada pembuatan konsep bahwa pembuatan trotoar bisa efektif dan tidak membuat macet," kata Ida Mahmudah dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).

Politikus PDIP itu menyebut anggaran pembangunan trotoar ratusan miliar rupiah itu akan diperuntukkan buat menunjang sejumlah kawasan transportasi terintegerasi. Setelah seluruhnya terbangun, dia mengingatkan agar fungsi pengawasan trotoar dilakukan oleh Satpol PP DKI.

"Ini salah satu rekomendasi Komisi D agar Bina Marga harus kerja sama dengan Satpol PP untuk menertibkan itu semua. Jadi kembalikan trotoar ke fungsi awal. Akan saya sampaikan saat rapat Banggar nanti," jelasnya.

(taa/isa)

Sentimen: positif (47.1%)