PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden China Xi Jinping uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung di KTT G20 Bali pada Rabu, 16 November 2022 kemarin.

Meskipun tidak secara langsung, Jokowi dan Xi Jinping melihat uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung yang diadakan secara virtual.

Terkait Kereta Cepat Jakarta Bandung ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyatakan transportasi umum tersebut akan segera dipergunakan.

Jika tak ada masalah, maka pertengahan tahun 2023 Kereta Cepat Jakarta Bandung sudah bisa digunakan.

Baca Juga: Perjalanan Hidup Dian Sastrowardoyo: Cinta, Pertemanan Sehat, hingga Filantropi

Dalam unggahan akun Instagramnya pada Kamis, 17 November 2022, Ridwan Kamil menyatakan hasil uji coba Kereta Cepat Jakarta Bandung.

"Hanya dengan speed 80 km/jam. Padahal nantinya 350 km/jam. Testing ini hanya jarak Tegal Luar-Kopo. Jakarta Bandung yang biasanya 3 jam 20 menit (200 menit) akan dipangkas menjadi 40 menit saja," ujar Ridwan Kamil.

"Kemarin disaksikan pergerakan pertamaya oleh presiden Jokowi dan Presiden RRT Xi Jin Ping secara online di Nusa Dua Bali," kata pria yang kerap disapa RK tersebut.

RK menjelaskan kereta yang digunakan adalah kereta inspeksi yang bahkan masih dibungkus plastik.

Baca Juga: Buat 116 Mahasiswa IPB Terlilit Pinjol, Terduga Pelaku Penipuan Akhirnya Ditangkap

Hasil pengetesan memperlihatkan bahwa Kereta Cepat Jakarta Bandung ini tak terguncang sama sekali saat dijalankan.

Karena hal tersebut, Ridwan Kamil pun berani menyatakan Kereta Cepat Jakarta Bandung akan beroperasi dalam waktu dekat.

Menurutnya jika tak ada masalah, maka Juni 2023 angkutan transportasi umum ini sudah bisa digunakan oleh publik.

"Karena kereta berjalan dengan lembut, semoga Juni 2023 sudah bisa dipergunakan bagi publik dan meningkatkan ekonomi Jawa Barat dan DKI berlipat-lipat," tuturnya kembali.

Baca Juga: 10 Pemain Terbaik yang Tampil di Piala Dunia 2022, Ada Dua Pemain Muda

Ia pun menjelaskan dengan adanya transportasi baru ini, mobilitas Jakarta Bandung takkan lagi jadi masalah.

"Tinggal di Bandung dan kerja di Sudirman-Thamrin, Jakarta sekarang menjadi munkgin. Karena konsep jarak bukan lagi berapa jauh, tapi berapa lama," ujar RK.***